Apa Itu Sociopreneur? Sociopreneur adalah seseorang yang memulai bisnis sosial dengan tujuan memberikan manfaat bagi masyarakat serta lingkungan. Ini berarti bisnis sociopreneurship dimaksudkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, maupun memperbaiki lingkungan.
Nah, saat ini, ada beberapa contoh sociopreneur ataupun bisnis sosial di Indonesia yang mungkin sudah Anda kenal. Beberapa di antaranya adalah Kitabisa.com, Jagatera, WeCare.id, dan banyak lagi.
Sociopreneurship pada dasarnya memiliki misi dan visi kemanusiaan yang mulia. Tak heran, menjadi sociopreneur adalah impian banyak orang. Atau Anda mungkin adalah salah satunya? Kalau begitu, Anda sudah membaca artikel yang tepat.
Oleh sebab itu, kami akan menjelaskan lebih jauh pengertian sociopreneur sampai tips menjadi sociopreneur lewat artikel ini. Yuk meluncur!
Baca Juga : Tutorial Google AdWords (Google Ads)
Apa Itu Sociopreneur?
Sociopreneur adalah orang yang membangun bisnis dengan tujuan menyelesaikan isu sosial dan lingkungan. Konsep bisnis dengan isu sosial ini disebut juga sociopreneurship.
Istilah sociopreneurship adalah gabungan dari kata “social” dan “entrepreneurship”. Artinya, meskipun berwirausaha, fokus sociopreneurship adalah membantu masyarakat dan lingkungan.
Lantas, apa perbedaan sociopreneur dan entrepreneur?
Tujuan sociopreneur adalah memberikan dampak sosial yang positif dalam masyarakat dan lingkungan. Sedangkan entrepreneur lebih ke menghasilkan keuntungan untuk kesejahteraan pribadi.
Meski begitu, manfaat menjadi sociopreneur tidak terbatas di sana saja. Mari simak manfaat menjadi sociopreneur pada penjelasan berikut.
Manfaat Menjadi Sociopreneur
Berbagai manfaat menjadi sociopreneur adalah:
1. Berwirausaha Sambil Beramal
Manfaat pertama menjadi sociopreneur adalah berwirausaha sambil beramal. Anda tidak hanya mencari keuntungan pribadi, tapi juga membantu masyarakat dan lingkungan agar berubah ke arah yang lebih baik.
2. Menghasilkan Inovasi yang Bermanfaat
Tujuan bisnis sosial dari sociopreneur adalah menghasilkan inovasi berupa produk atau jasa yang membantu masyarakat dan lingkungan. Misalnya, jasa penjemputan sampah anorganik, jasa pengolahan barang tidak terpakai, bank sampah, dsb.
3. Menyelesaikan Permasalahan Sosial di Masyarakat
Manfaat menjadi sociopreneur berikutnya, menyelesaikan permasalahan sosial di masyarakat. Dengan inovasi yang Anda berikan, sociopreneur adalah berperan menolong masyarakat sehingga masalah mereka bisa segera teratasi.
Apakah Anda tertarik menjadi seorang sociopreneur? Kalau iya, Anda harus memiliki karakter sociopreneurship. Apa sajakah itu? Mari pelajari lebih dalam!
Unsur Sociopreneur dalam Berbisnis Sosial
Seorang sociopreneur adalah perlu memiliki karakter sociopreneurship. Unsur sociopreneur dalam berbisnis sosial yaitu:
1. Memiliki Jiwa Sosial
Pertama, sociopreneur adalah harus punya jiwa sosial yang tinggi. Artinya, sociopreneur peduli terhadap isu sosial dan lingkungan. Sebab, permasalahan sosial dan lingkungan inilah yang nantinya akan diatasi oleh seorang sociopreneur.
2. Fokus pada Misi Sosial
Tujuan utama sociopreneur adalah mengatasi permasalahan sosial atau lingkungan dalam masyarakat. Biasanya, sociopreneurship fokus ke satu bidang tertentu.
Misalnya, bisnis sosial di bidang crowdfunding. Maka, segala aktivitas bisnis harus fokus memfasilitasi kegiatan penggalangan dana. Salah satu wujudnya, membuat situs donasi online.
3. Inovatif
Sociopreneurship adalah menciptakan solusi agar isu sosial dan lingkungan dalam masyarakat mampu terselesaikan dengan baik. Yang artinya, sociopreneur membutuhkan kreativitas dan inovasi untuk menemukan jalan keluar baru bagi isu tersebut.
4. Memiliki Skala Dampak yang Luas
Karena fokus sociopreneur adalah visi dan misi sosial, maka skala dampak yang ditargetkan pun harus luas.
Katakanlah Anda punya bisnis sosial pengelolaan sampah anorganik. Tidak hanya tersedia di satu kota saja, jika diperlukan, Anda perlu menargetkan hingga ke berbagai kota di Indonesia.
5. Terbuka Terhadap Feedback
Bisnis sosial melibatkan berbagai kalangan agar berjalan lancar. Baik masyarakat maupun stakeholder lainnya. Misalnya di usaha penggalangan dana, bisnis melibatkan donatur dan penerima donasi.
Oleh sebab itu, sociopreneur harus terbuka terhadap feedback untuk menjaga dan memperbaiki proses bisnisnya. Sehingga, social enterprise terus beradaptasi dan relevan dalam membantu masyarakat.
Tokoh Sociopreneur di Indonesia
Mari lihat profil berbagai tokoh sociopreneur di Indonesia yang sudah memberikan dampak sosial besar bagi masyarakat.
Baca Juga : Apa Itu Intrapreneur?
1. Masril Koto
Masril Koto adalah pendiri Bank Tani bernama Lembaga Keuangan Mikro Agrobisnis (LKMA) Prima Tani. Lembaga ini memberikan pinjaman bagi para petani yang ingin menambahkan modal usaha namun kesulitan mendapatkan pinjaman.
Hingga saat ini, Masril sudah mendirikan sekitar 580 LKMA atau bank tani di wilayah Sumatera Barat. Dari gerakan tersebut, banyak petani yang bisa melanjutkan kuliah dan bahkan menjadi karyawan LKMA.
2. Dea Valencia
Dea Valencia merupakan tokoh sociopreneur yang mendirikan Batik Kultur. Berawal dari berdagang batik sampai mendesain batiknya sendiri, Dea mendirikan bisnis ini. Menariknya, Dea mengangkat puluhan penyandang disabilitas sebagai karyawannya.
Itu tak terlepas dari visi dan misi sosial Dea untuk memberdayakan masyarakat sekitar untuk berkarya. Terutama bagi penyandang disabilitas.
3. M. Alfatih Timur
Tokoh sociopreneur berikutnya, Alfatih Timur atau yang biasa dipanggil Timmy. Timmy adalah salah satu pendiri platform penggalangan dana online Kitabisa.com.
Timmy mendirikan Kitabisa.com karena dia melihat masyarakat membutuhkan tempat untuk menggalang dana secara mudah, terpercaya, dan transparan.
Baca Juga : 6+ Tips Marketing Online dengan Budget Pas-Pasan
Contoh Social Entrepreneur di Indonesia
Pada contoh di atas, Anda sudah mengetahui siapa saja tokoh sociopreneur di Indonesia. Sekarang, Anda akan melihat apa saja bisnis sosial di Indonesia.
1. Kitabisa.com
Contoh sociopreneur Kitabisa.com pasti sudah tak asing di telinga Anda. Yap, bisnis sosial yang didirikan M. Alfatih Timur ini bergerak dalam bidang crowdfunding, alias donasi online.
Lewat Kitabisa.com, siapapun bisa membuka kampanye untuk mengumpulkan donasi. Entah untuk pendidikan, pengobatan, sumbangan korban bencana, dan banyak lagi. Hingga kini, sudah lebih dari 30ribu halaman galang dana yang Kitabisa.com buka.
2. Jagatera
Jagatera adalah contoh sociopreneur di bidang jasa penjemputan sampah anorganik dan barang tidak terpakai. Bisnis sosial ini memungkinkan masyarakat membuang sampah secara bijak dan tidak sembarangan. Sebab, Jagatera akan mengelolanya.
Sampah anorganik dan barang tidak terpakai yang Jagatera kumpulkan nantinya akan dimanfaatkan untuk kegiatan sosial, disalurkan ke penerima manfaat, hingga untuk kebutuhan operasional tim.
3. Sukkha Citta
Sukkha Citta merupakan perusahaan social enterprise yang menyediakan produk kerajinan dan fashion dari perajin desa.
Kira-kira, ada 340 ibu-ibu yang menjadi perajin dan total hingga 1482+ petani, penjahit, guru penenun, pewarna, terlibat di dalamnya. Lewat contoh sociopreneur ini, para perajin tersebut mengalami hingga 60% peningkatan pendapatan.
Baca Juga : 3 Cara Menambahkan Lokasi Bisnis di Google Maps
4. Du Anyam
Contoh sociopreneur berikutnya Du Anyam. Sesuai namanya, ide bisnis ini fokus ke kerajinan anyaman dari purun. Lewat bisnis sosial ini, Du Anyam ingin menghidupkan tradisi menganyam di kalangan perempuan, sekaligus menghasilkan kerajinan yang ramah lingkungan.
Dengan komitmen tersebut, Du Anyam memberikan dampak sosial yang cukup signifikan. Mulai dari meningkatkan 40% pemasukan pekerja wanitanya, memberikan ratusan beasiswa, hingga mengajak puluhan desa terpencil di Indonesia untuk terlibat dalam bisnis ini.
Sampai sini, pasti Anda makin tertarik untuk menjadi salah satu contoh sociopreneur. Agar makin dekat dengan impian Anda, yuk lakukan berbagai tips menjadi sociopreneur berikut!
5+ Tips Menjadi Sociopreneur
Tips menjadi sociopreneur adalah:
1. Pilih dan Pahami Isu Sosial
Sociopreneur adalah seseorang yang peka dan memahami isu sosial tertentu. Oleh sebab itu, sociopreneur harus mampu memahami permasalahan sosial tersebut.
Misalnya saja, Anda melihat banyak orang membuang sampah dapur sembarangan. Seperti minyak, sayuran busuk, hingga sisa makanan. Dari sana, Anda tercetus ide untuk membuat jasa pengolahan sampah dapur.
2. Tentukan Target Pasar
Berikutnya, tentukan target pasar. Target pasar adalah calon konsumen yang ingin Anda bidik. Biasanya, target pasar dalam social enterprise adalah pihak yang terlibat secara langsung dalam isu sosial yang Anda angkat.
Misalnya, target pasar dari bank tani adalah para petani yang membutuhkan pinjaman modal untuk usaha maupun biaya pendidikan.
3. Ciptakan Produk atau Jasa
Salah satu kewajiban sociopreneur adalah punya kemampuan menciptakan produk atau jasa yang menyelesaikan masalah. Itu artinya, produk/jasa mampu memperbaiki kehidupan dan kesejahteraan masyarakat.
Misalnya, seperti contoh sociopreneur Du Anyam. Du Anyam punya misi lingkungan dan misi sosial,yaitu menyelamatkan lahan gambut, tempat purun tumbuh, sekaligus memberdayakan para pengrajin di desa terpencil.
4. Pikirkan Model Bisnis
Sociopreneur adalah perlu memiliki kemampuan berbisnis. Untuk menjadi sociopreneur yang sukses, Anda harus memikirkan dan memilih model bisnis yang tepat.
Model bisnis akan membantu Anda mengarahkan masa depan bisnis, serta memikirkan seberapa luas skala dampak yang ingin Anda berikan.
Ebook Panduan Lengkap untuk Memenangkan Persaingan Bisnis Online
5. Fokus Memikirkan Dampak ke Masyarakat
Tak seperti bisnis sosial pada umumnya, sociopreneur adalah harus memiliki dampak positif ke perbaikan hidup masyarakat. Jadi, fokus Anda adalah memikirkan cara agar bisnis berdampak positif ke masyarakat ataupun lingkungan.
Contohnya seperti Sukkha Citta yang mampu meningkatkan 60% pendapatan para perajin desa yang mereka rekrut.
Baca Juga : Apa itu Company Profile
Sociopreneur Adalah Mimpi Anda? Wujudkan Sekarang!
Sociopreneur adalah konsep bisnis yang terkait dengan isu sosial dan lingkungan. Biasanya, sociopreneurship punya target skala dampak yang luas dan fokus membantu masyarakat.
Jadi kalau sociopreneur adalah mimpi Anda, Ada harus mengasah jiwa social enterprise. Selain, itu pastikan juga bisnis Anda bisa diketahui khalayak banyak dan berdampak luas. Bagaimana caranya? Nah, salah satu cara yang paling mudah dan bisa Anda lakukan sendiri yaitu mulai membuat website.
Melalui website, Anda bisa memperkenalkan bisnis sekaligus membagikan aktivitas bisnis sosial Anda. Sehingga, bisnis lebih transparan dan memupuk kepercayaan masyarakat.