Saat ini mungkin Anda sedang berencana untuk menambah penghasilan. Salah satu opsi yang patut Anda coba adalah membangun pendapatan pasif (passive income).
Dengan memiliki passive income, Anda tidak akan bergantung pada satu sumber penghasilan saja. Masih ada sumber penghasilan lain yang bisa diandalkan tiap bulannya. Hal ini tentu penting, khususnya ketika Anda sedang melewati masa-masa krisis.
Jangan khawatir, ada banyak cara mendapatkan passive income yang bisa Anda coba. Di artikel ini, kami akan menjelaskan sebagian di antaranya, seperti:
- Menjual stock photo
- Mengikuti program afiliasi
- Membuat eBook
- Memasang iklan di blog
- Berinvestasi
- Menjual karya digital
Dan masih banyak lagi! Kami akan membahasnya satu per satu di bawah. Sebelum itu, yuk ketahui terlebih dulu apa itu passive income!
Apa itu Passive Income?
Passive income adalah jenis penghasilan yang tidak dihasilkan secara langsung. Dengan kata lain, Anda bisa memperoleh pendapatan pasif bahkan saat sedang tidak aktif bekerja.
Lain halnya dengan active income – seperti bekerja kantoran – yang membutuhkan waktu dan tenaga secara langsung untuk mendapatkan penghasilan.
Nah, apa berarti Anda tidak perlu mengeluarkan tenaga sama sekali untuk mendapat passive income?
Tentu saja tidak. Justru ada hal-hal yang mesti Anda bangun terlebih dahulu. Sebab, membangun passive income adalah usaha yang membutuhkan waktu dan tenaga.
Contohnya, misalkan Anda berencana membangun passive income dengan membuat online course. Anda tentu harus menghabiskan waktu dan tenaga untuk membuat konten kursusnya. Saat orang-orang mulai mendaftar, barulah Anda bisa menikmati passive incomenya.
Oleh karena itu, faktor penting yang mesti Anda miliki saat membangun passive income adalah kesabaran. Terkadang butuh waktu yang tidak sebentar untuk menunggu passive income yang Anda bangun segera mengalir.
Tapi, seiring berjalannya waktu, hasilnya akan terlihat. Anda hanya perlu konsisten dalam membangun fondasi passive income-nya.
Baca Juga : Apa Itu Intrapreneur?
10+ Cara Mendapatkan Passive Income di Tahun 2023
Ada banyak passive income yang bisa Anda coba. Di bawah, kami akan menjelaskan berbagai cara efektif untuk membangun passive income di tahun 2023. Yuk disimak!
1. Menjual Stock Photo
Apakah Anda punya smartphone yang kameranya bagus? Atau bahkan punya perlengkapan fotografi yang lengkap? Jika iya, Anda bisa coba menjual foto di internet.
Mungkin Anda pernah mengunduh foto dari platform seperti Shutterstock, iStock, atau 500px. Nah, Anda bisa menjual foto-foto Anda juga di sana.
Foto-foto yang Anda tawarkan di platform tersebut nantinya akan digunakan oleh para pembuat konten yang membutuhkan elemen visual tambahan. Oleh karena itu, pastikan foto Anda memiliki topik yang jelas. Contohnya, lihatlah foto berikut:
Foto di atas tentu cocok untuk digunakan di konten yang terkait denganJakarta, Monas, atau landscape kota, Anda juga bisa mengaitkan foto Anda dengan keyword-keyword tertentu untuk membuatnya relevan dengan suatu topik.
Jangan lupa untuk mengecek kebijakan platform dalam hal pembagian keuntungan dan prosedur pembayaran. Contohnya, berikut adalah tabel penghasilan per download yang didapat di Shutterstock:
2. Mengikuti Program Afiliasi
Afiliasi adalah salah satu ide passive income yang populer. Alasannya simple: cara mempraktikkannya sangat sederhana.
Anda cukup mengikuti suatu program afiliasi. Nah, program ini mengharuskan Anda untuk mempromosikan suatu produk atau layanan.
Jika promosi Anda berhasil hingga berujung pada pembelian, maka Anda akan mendapat komisi dari penjualannya.
Cukup mudah, bukan? Tapi ingat, Anda tetap harus bersabar hingga promosi yang Anda lakukan berhasil menggaet pembeli.
Cara promosi yang Anda lakukan bisa bermacam-macam. Mulai dari promosi via website, akun sosial media, hingga email. Pilih platform di mana Anda bisa mengakses basis konsumen potensial yang luas.
3. Membuat Ebook
Hobi menulis bisa Anda jadikan passive income juga, lho! Anda dapat menulis tentang apa pun , baik itu fiksi maupun non fiksi. Lalu mengemasnya secara menarik dalam bentuk eBook.
Sebelum membuat eBook, Anda harus tahu terlebih dulu apa yang ingin Anda capai. Apakah Anda ingin membahas suatu topik secara mendalam? Memecahkan masalah? Atau sekedar menghibur pembaca?
Apa pun tujuannya, pastikan Anda menjawab ekspektasi pembaca. Inilah mengapa Anda juga perlu tahu siapa target pembaca Anda dan apa yang bisa Anda lakukan untuk membuat mereka tertarik pada eBook-nya.
Setelah eBook-nya selesai, tentu Anda harus mempublikasikannya, kan? Ada dua cara yang bisa Anda coba:
- Mengirimkannya ke platform penerbit. Seperti Amazon KDP (Kindle Direct Publishing) atau NulisBuku.
- Menerbitkannya di platform sendiri. Contohnya, Anda bisa menjual eBooknya di website WordPress Anda dengan menggunakan plugin seperti Sell Digital Downloads.
Jangan lupa untuk mempromosikan eBook Anda di berbagai platform. Baik itu website, akun media sosial, hingga email.
4. Monetisasi YouTube
Mendapat passive income dari YouTube? Mungkin Anda berpikir itu hanya bisa diraih oleh channel-channel yang jumlah subscribernya sudah banyak. Tapi Anda juga bisa kok, jika Anda mau memulai.
Hal pertama yang perlu Anda lakukan adalah menentukan tema channel Anda. Kenali siapa target penonton Anda, lalu buat video-video yang sesuai dengan minat mereka.
Nah, untuk bisa mendapat passive income dari YouTube, Anda harus mendaftar ke YouTube AdSense. Untuk bisa bergabung, Anda perlu memenuhi beberapa persyaratan YouTube Partner Program, yaitu:
- Mengikuti kebijakan monetisasi YouTube.
- Tinggal di wilayah atau negara yang terhubung dengan YouTube Partner Program.
- Memiliki akun Google AdSense.
- Punya lebih dari 1000 subscriber.
- Video-video Anda sudah ditonton selama lebih dari 4000 jam dalam 12 bulan terakhir.
Jika seluruh persyaratannya sudah dipenuhi, barulah Anda bisa mulai mengumpulkan passive income dari Youtube. Tapi, apa saja sih sumber pendapatan pasif dari Youtube? Berikut diantaranya:
- Keuntungan iklan – Anda akan mendapat keuntungan setiap ada penonton yang mengklik iklan di video Anda, atau menonton iklan di video Anda sampai habis.
- YouTube Premium – Program ini memungkinkan penonton untuk menikmati konten Anda tanpa iklan. Tapi, mereka harus membayar biaya langganan per bulan untuk bisa mengaksesnya.
- Penjualan Merchandise – Jika Anda sudah memiliki basis penonton yang loyal, Anda bisa menjual berbagai merchandise terkait channel Anda. Contohnya seperti kaos, stiker, dan sejenisnya.
Seiring waktu berjalan, Anda tentu perlu mengembangkan channel Anda juga, kan? Untuk itu, Anda harus belajar menggunakan YouTube Analytics. Dengan alat ini, Anda bisa menganalisis perkembangan channel Anda, karakteristik penonton, hingga total penghasilan pasif yang Anda dapat dari YouTube.
5. Memasang Iklan di Blog
Tahukah Anda, bahwa Anda bisa mendapat passive income dari setiap postingan blog yang Anda buat?
Mungkin Anda sudah tahu atau pernah mendengar tentang cara ini. Ya, Anda tinggal menampilkan iklan pada setiap postingannya. Hal ini bisa Anda lakukan dengan cara menghubungkan blog Anda dengan Google AdSense.
Anda akan mendapat keuntungan setiap kali pengunjung mengklik iklan di postingan Anda.
Setelah akun Google AdSense Anda aktif, ada dua cara yang bisa Anda pilih dalam menampilkan iklan di dalam postingan:
- Auto Ads – Sesuai dengan namanya. Google akan secara otomatis memilihkan tipe iklan yang paling tepat untuk postingan Anda. Ini adalah opsi yang cocok jika Anda memasang iklannya dengan cepat dan mudah.
- Ad Units – Dengan opsi ini, Anda bisa menentukan sendiri tipe, ukuran dan posisi iklan di dalam postingan Anda. Tak usah khawatir, Google sudah membuatkan panduan lengkap untuk melakukannya.
Walau terdengar sederhana, mendapat passive income dari blog membutuhkan kesabaran. Anda perlu menghasilkan konten berkualitas secara konsisten untuk bisa menarik pembaca yang loyal. Jumlah traffic yang besar akan menambah kemungkinan iklannya untuk diklik.
6. Membuat Online Course
Apakah Anda punya keahlian khusus? Jika iya, Anda bisa coba membuka kursus online. Dengan begitu, Anda dapat membagikan ilmu sembari mendapat passive income.
Tapi, bukankah sudah banyak yang membagikan ilmunya secara gratis di YouTube? Nah, disinilah Anda bisa mencari celah untuk membuat kursus online Anda lebih menarik.
Salah satu caranya adalah dengan membahas topiknya secara lebih mendalam, memberi trik khusus yang tidak diajarkan di kursus online lain, atau menjanjikan output yang jelas. Contohnya seperti ini:
Jangan lupa untuk membuat materinya lebih mudah dipraktikkan. Contohnya dengan melakukan studi kasus dan tidak terlalu fokus pada teori.
Tertarik? Anda bisa mulai membuat kursus online via platform seperti Udemy atau Teachable. Opsi lainnya adalah membangun kursus Anda dengan menggunakan sistem manajemen pembelajaran seperti Moodle.
Baca Juga : Apa Itu Blog?
7. Berinvestasi
Saat mendengar kata investasi, mungkin Anda langsung membayangkan investor terkenal seperti Warren Buffet. Atau mungkin Anda malah langsung terbayang istilah-istilah investasi yang terdengar njelimet seperti capital gain, cut loss, atau saham blue chip.
Walau terdengar ribet, tapi investasi merupakan salah satu pilihan populer untuk mendulang passive income. Terlebih lagi, saat ini berinvestasi bukan lagi hal yang sulit. Contohnya, Anda bisa mulai berinvestasi reksadana di Tokopedia atau Bukalapak mulai dari Rp10.000 lho!
Nah, bagi Anda yang belum begitu familiar dengan jenis-jenis investasi, berikut adalah sebagian diantaranya:
- Deposito – Anda menyimpan uang di bank selama periode waktu tertentu. Keuntungannya berasal dari bunga.
- Emas – Investasi emas mengandalkan perubahan harga beli dan harga jual emas. Keuntungannya didapat jika Anda membeli emas di harga rendah lalu menjualnya saat harganya lebih tinggi.
- Reksadana – Anda menginvestasikan sejumlah uang untuk dikelola oleh Manajer Investasi (MI). Nanti dananya akan dialokasikan oleh MI ke berbagai pos seperti pasar uang atau saham. MI akan mendapat komisi dari keuntungan yang Anda dapat.
- Saham – Singkatnya, Anda membeli saham suatu perusahaan di pasar modal. Keuntungannya bisa didapat dari dividen atau nilai tukar saham (capital gain). Pastikan Anda sudah memiliki wawasan yang cukup sebelum berinvestasi saham.
- Peer-To-Peer Lending – Ini adalah investasi berbentuk pinjaman melalui suatu platform. Beberapa contoh platform P2P lending yang cukup populer di Indonesia adalah Investree dan Amartha.
Sebelum memutuskan untuk berinvestasi, pastikan Anda sudah mempertimbangkannya matang-matang. Siapkan dana darurat dan jangan hanya mengandalkan satu platform saja. Sehingga, Anda dapat meminimalisir potensi kerugian.
8. Menjual Karya Seni Digital
Apakah Anda hobi membuat karya seni digital seperti logo, banner, atau undangan? Nah, Anda juga bisa menjualnya lho di internet! Cukup simpan karya Anda di platform penjualan karya seni, lalu biarkan passive incomenya mengalir.
Sebelum menentukan karya apa yang ingin Anda jual, pastikan Anda sudah tahu siapa target pasar Anda. Contohnya, Anda bisa menargetkan perusahaan-perusahaan baru untuk logo yang Anda buat.
Ingat, karya seni sangatlah bergantung pada orisinalitas. Pastikan karya seni yang Anda buat memiliki keunikan tersendiri.
Jika Anda sudah tahu karya seni yang ingin Anda pasarkan, juallah di platform seperti Etsy atau Creative Market. Anda juga bisa menjualnya lewat platform milik Anda sendiri seperti website atau akun media sosial.
Jangan lupa untuk mempromosikan karya Anda juga. Contohnya, Anda bisa melakukannya di platform dengan basis calon pelanggan yang luas seperti media sosial. Untuk itu, Anda perlu belajar tentang social media marketing.
9. Menyewakan Properti
Apakah Anda memiliki rumah, unit apartemen, atau bangunan yang tak terpakai? Jika iya, Anda bisa memanfaatkannya sebagai sumber passive income juga lho!
Contohnya, Anda bisa bayangkan pendapatan pasif yang didapat oleh pemilik kost. Jika ada kost berisi 10 kamar, dan tiap kamar seharga Rp750.000 per bulan, maka pemilik kost bisa menikmati penghasilan kotor hingga Rp7.500.000 per bulan!
Sama seperti tips-tips sebelumnya, Anda juga mesti mempertimbangkan target pasar. Contohnya, kontrakan Anda menargetkan pasangan suami istri yang bekerja di pinggiran kota. Atau kost-kostan Anda menargetkan mahasiswa dan pekerja kantoran.
Pastikan juga properti yang Anda tawarkan aman dan layak untuk ditinggali.
Anda bisa memasarkan properti Anda lewat berbagai platform sewa properti online. Contohnya seperti rumah123, Lamudi, dan Mamikos. Anda juga bisa coba memasarkannya via media sosial. Untuk harganya, pertimbangkan fasilitas yang dimiliki properti Anda, serta lokasinya.
10. Membuat Website Membership
Cara ini merupakan alternatif lain untuk mendapat passive income dari website. Anda bisa menawarkan konten premium pada para pengunjung. Dan untuk bisa mengaksesnya, mereka harus berlangganan.
Nah, konten premium yang Anda tawarkan bisa bermacam-macam. Mulai dari artikel hingga karya digital. Contohnya Sugeng.id menawarkan berbagai template Blogspot. Member websitenya dapat membeli template premium yang ditawarkan serta mendapat support gratis.
Contoh lainnya adalah website Lisa Glanz yang menjual berbagai karya digital. Websitenya juga menawarkan akses karya digital gratis yang hanya bisa diakses oleh member website.
Jika Anda ingin memberi fitur premium membership pada website WordPress Anda, gunakan plugin seperti Memberpress atau Ultimate Member.
11. Memulai Bisnis Dropshipping
Dropshipping adalah salah satu cara mendapatkan uang dari internet yang cukup populer. Karena, metode ini memungkinkan Anda untuk berjualan tanpa memiliki produk.
Cara kerjanya sederhana: Anda sebagai dropshipper cukup mencari supplier suatu produk di internet. Lalu pasarkan produk tersebut di website Anda atau di online marketplace. Setelah itu, jika ada yang membeli, Anda tinggal order produk tersebut untuk dikirimkan ke si pembeli. Mudah, kan?
Dengan begitu, Anda tidak perlu mengeluarkan biaya untuk inventory sama sekali. Bahkan Anda bisa memulai bisnis ini tanpa modal! Anda hanya perlu supplier dan platform untuk memasarkan produknya.
Nah, Dropshipping merupakan salah satu sumber passive income yang menarik. Terutama jika bisnis Anda bisa membuat alur transaksinya otomatis. Mulai dari restock, order, hingga request pengiriman barang.
Jika Anda ingin memulai bisnis dropshipping di website WordPress Anda, gunakan plugin seperti WooCommerce untuk membangun toko online.
Baca Juga : Cara Tepat Analisis Peluang Usaha
Manakah Ide Passive Income yang Cocok untuk Anda?
Jika Anda sedang mencari penghasilan pasif tambahan, passive income lah jawabannya. Ada begitu banyak ide yang bisa Anda coba. Di artikel ini, kami telah menjelaskan lebih dari 10 cara mendapatkan passive income. Mulai dari menjual stock photo hingga dropshipping.