“Toko kelontong punya tetangga sampai sekarang juga masih laris manis. Apakah iya sekarang bisnis betul-betul harus online?”
Barangkali pertanyaan tersebut muncul di benak Anda ketika melihat ramainya toko milik tetangga.
Memang, pasar online di Indonesia saat ini semakin menjanjikan. Apalagi seiring dengan meluasnya jangkauan akses internet.
Jika masih bingung antara bisnis online vs bisnis offline, yuk simak artikel ini! Di sini, Anda akan mengetahui apa saja yang diperlukan agar bisnis online bisa maksimal.
Nah, sebelum membahas hal-hal tersebut, mari kita lihat keunggulan bisnis online terlebih dahulu.
Baca Juga : Mengapa UKM Memerlukan Desain Logo Profesional?
Mengapa Bisnis Harus Online?
Dibandingkan usaha konvensional (berjalan offline), bisnis online adalah bentuk bisnis yang memiliki banyak kelebihan. Apa saja kelebihannya?
1. Jangkauan Pasar yang Luas
Bayangkan jika bisnis Anda offline. Biarpun memiliki cabang di beberapa tempat, konsumen tetap harus datang ke toko atau gerai Anda. Artinya, jumlah konsumen yang dapat Anda bidik dibatasi oleh lokasi dan jumlah cabang toko.
Keadaan akan berbeda jika bisnis Anda online. Toko Anda dapat diakses oleh siapapun yang tahu alamat websitenya.
Memang, itu artinya konsumen Anda harus bisa mengakses internet. Kabar baiknya, belanja online sudah lumrah dilakukan oleh masyarakat. Jadi, Anda tidak perlu takut untuk berjualan online.
2. Buka 24 Jam
Bisnis yang buka 24 jam memang tidak asing. Saat ini sudah banyak minimarket dan restoran cepat saji yang siap melayani kapanpun.
Namun, biaya operasionalnya pasti lebih besar dibandingkan toko-toko yang buka di jam tertentu saja. Selain tagihan listrik dan pemeliharaan tempat yang lebih mahal, pelaku bisnis harus mempekerjakan staf untuk shift malam.
Bisnis online tentu memungkinkan Anda untuk menerima konsumen 24 jam setiap hari. Bedanya dengan bisnis offline, Anda tidak perlu membayar biaya operasional ekstra. Harga yang harus Anda bayar untuk menjalankan website tidak akan berubah
Jikapun Anda membutuhkan karyawan untuk mengelola website atau online presence lainnya di malam hari, jumlahnya tidak akan banyak.
3. Tidak Perlu Modal Besar
Sebelum melakukan cara memulai bisnis online, pastinya Anda harus menyiapkan modal. Untungnya, bisnis online tidak harus didukung dengan modal yang besar. Alasan utamanya, Anda tidak perlu mengontrak ruko dan membayar berbagai tagihan bulanan.
Nah, untuk mulai berjualan secara online, Anda bisa menggunakan platform gratis seperti media sosial dan marketplace. Baru setelah itu, Anda bisa upgrade menggunakan website untuk mempermudah branding dan meningkatkan peluang bisnis online untuk muncul di pencarian Google.
4. Pemasaran Lebih Terukur dan Murah
Dahulu, mengiklankan bisnis di baliho, media cetak, dan televisi adalah cara yang dilakukan hampir semua bisnis untuk promosi. Sayangnya, efektifitasnya susah diukur.
Bayangkan saja, hampir mustahil untuk mengetahui jumlah konsumen yang bertransaksi berkat iklan yang Anda pasang.
Kekurangan metode promosi tersebut tidak hanya itu. Beriklan di koran dan televisi membutuhkan banyak dana. Belum lagi ongkos produksinya.
Dibandingkan dengan cara-cara di atas, pemasaran online kinerjanya lebih mudah diukur. Iklan berbayar di Google dan media sosial, termasuk di antaranya.
Platform beriklan mesin pencarian dan media sosial dilengkapi dengan tool analitik. Artinya, Anda bisa tahu berapa orang yang mengklik iklan Anda dan memutuskan untuk bertransaksi.
Tidak hanya mudah, beriklan di Google dan media sosial juga memungkinkan Anda untuk berhemat. Harga per klik iklan sudah ditentukan oleh Google dan platform media sosial. Jadi, Anda bisa menentukan anggaran beriklan sesuai jumlah klik yang diinginkan..
5. Lebih Mudah Memahami Keinginan Konsumen
Anda tidak bisa mengembangkan bisnis tanpa masukan dari konsumen. Lagipula, konsumen lah yang merasakan manfaat dari produk atau layanan Anda.
Namun, mendapatkan kritik dan saran pelanggan cukup sulit sebelum adanya akses internet. Anda bisa saja menyediakan hotline untuk menerima pendapat pelanggan. Cara ini tidak efektif karena masukan hanya bisa diterima satu per satu.
Jika Anda punya online presence, konsumen dapat memberikan kritik dan saran kapanpun. Di akun media sosial bisnis Anda, contohnya. Anda bisa membuat polling untuk meminta pendapat konsumen tentang produk Anda. Atau, Anda bisa menyediakan formulir survey dan memposting tautannya.
Nantinya, Anda bisa meminta izin dari beberapa konsumen untuk menampilkan ulasan mereka di website. Cara ini dapat meningkatkan kredibilitas bisnis.
Baca Juga : Apa itu Target Pasar?
Pikirkan Hal-Hal Berikut Ini Sebelum Memulai Bisnis Online
Bisnis online memiliki banyak keunggulan dibandingkan bisnis offline, ya? Nah, agar siap berbisnis online, ada beberapa hal yang harus Anda ketahui. Apa saja itu?
1. Tentukan Jangkauan Pasar
Tidak dapat dipungkiri bahwa bisnis online memperluas jangkauan pasar. Namun, luasnya pasar yang ingin dijangkau harus sesuai sumber daya dan kemampuan Anda. Jangan sampai permintaan konsumen melebihi tingkat produksi Anda. Bisa-bisa Anda dikritik seperti contoh di bawah ini.
Oleh karena itu, Anda harus mempertimbangkan hal-hal yang bisa mempengaruhi jangkauan pasar, seperti:
- Waktu pengiriman
- Biaya pengiriman
- Daya tahan produk
- Target pasar
Jika nantinya sudah siap, barulah Anda memperlebar jangkauan pelayanan.
2. Beritahukan Jam Operasional Kepada Konsumen
Tidak jarang ada orang yang ingin tahu lebih banyak tentang produk sebelum membelinya.
Nah, hal ini dapat terjadi kapanpun di website atau lapak marketplace Anda. Jadi, jangan kaget jika ada calon pembeli yang menanyakan tentang produk Anda tengah malam.
Beberapa konsumen mungkin paham jika Anda tidak dapat merespons chat mereka di malam hari karena sedang tidur.
Namun, alangkah baik jika Anda memberitahukan jam aktif Anda. Anda dapat menyertakan informasi ini di website maupun marketplace dengan mudah.
Dengan melakukannya, calon pembeli jadi tidak perlu menunggu-nunggu balasan Anda di luar jam kerja.
3. Nomor Satukan Kepercayaan Konsumen
Sudah menjadi keharusan bagi semua bisnis untuk menjaga kepercayaan konsumen. Namun, memelihara rasa percaya dalam bisnis online jauh lebih penting daripada di bisnis offline.
Pasalnya, Anda akan rugi besar sekalinya memiliki reputasi buruk. Belum lagi, mengembalikan image Anda akan sulit.
Agar bisa mempertahankan kepercayaan konsumen, ada beberapa tips yang bisa diterapkan, seperti:
- Memberikan Garansi
Garansi sangatlah penting dalam bisnis online. Terutama, karena konsumen tidak bisa melihat produk secara langsung sebelum membeli. Nah, Anda bisa memberikan garansi dalam bentuk penukaran barang maupun refund.
- Meningkatkan Pelayanan
Konsumen tidak ingin bertransaksi dengan penjual yang pelayanannya buruk. Untuk menghindarinya, ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan. Menyediakan layanan customer service adalah salah satunya. Selain itu, Anda juga bisa memilih jasa ekspedisi terpercaya agar barang selamat sampai tujuan.
- Menampilkan Testimoni Konsumen
Bisnis online memudahkan Anda untuk meminta ulasan dari konsumen. Nah, Anda bisa memajang beberapa ulasan terbaik di website agar konsumen makin percaya.
4. Jangan Lupakan Keamanan
Ancaman keamanan terhadap toko offline biasanya adalah pencurian. Nah, di toko online, ancamannya adalah hacker. Sebuah studi bahkan menyebutkan bahwa serangan hacker terjadi setiap 39 detik! Seram, ya?
Kelakukan hacker bermacam-macam. Mulai dari mengubah tampilan website hingga “menyandera” kendali website. Kalau sudah demikian, Anda terpaksa harus memberikan uang tebusan atau kehilangan website bisnis selamanya.
Sayangnya, tidak ada yang bisa Anda lakukan jika hacker telah mengambil alih website. Jadi, sebaiknya Anda mengamankan website sebelum terjadi hal yang tidak diinginkan.
Tools Bisnis Online Wajib Untuk Menjangkau Konsumen
Bagi Anda yang tertarik untuk berbisnis online mungkin langsung ingin membuat akun di marketplace. Namun, kami sarankan agar Anda tidak terburu melakukannya. Ada beberapa keunggulan yang bisa Anda dapatkan dengan memiliki toko online sendiri, lho. Apa saja itu?
- Tidak bergantung pada pihak ketiga
Bayangkan jika marketplace yang Anda gunakan tiba-tiba tutup. Imbasnya, toko online Anda jadi harus gulung tikar juga, kan? Hal ini tidak akan terjadi jika punya website.
- Branding jadi lebih mudah
Branding sangat penting untuk membedakan bisnis Anda dengan kompetitor. Tidak seperti di marketplace, website memungkinkan Anda untuk mengatur kontennya agar sesuai dengan brand guideline.
- Lebih leluasa menentukan harga
Salah satu kendala di marketplace adalah persaingan harga yang berat. Alhasil, Anda jadi susah meraih keuntungan. Sedangkan di website, Anda bisa lebih mudah menetapkan harga.
- Bisa membidik pasar internasional
Marketplace pada umumnya tidak melayani transaksi antar negara. Tentunya, ini menghambat Anda jika ingin melebarkan jangkauan pasar. Jika menggunakan website, Anda bisa menentukan mata uang yang digunakan untuk transaksi dan kurir pengirimannya.
- Memungkinkan retargeting
Retargeting adalah upaya untuk mengiming-imingi pengunjung toko online Anda, baik yang sudah membeli maupun yang belum, untuk melakukan pembelian. Di marketplace, Anda tidak bisa melakukan ini karena tidak ada fiturnya. Sebaliknya, Anda bisa melakukan ini di website.
Nah, untuk memaksimalkan website toko online, Anda membutuhkan tools berikut ini:
1. WordPress
Anda ingin membuat website toko online, company profile, atau sekedar landing page? WordPress adalah platform-nya.
Memang, masih ada banyak pilihan lainnya untuk membuat website. Akan tetapi, kemudahan penggunaan menjadikan WordPress andalan kalangan luas. Tutorial penggunaannya juga mudah Anda temukan. Dengan kata lain, Anda tidak harus seorang ahli IT untuk menguasai WordPress.
Kabar baiknya, setup WordPress tidak memakan waktu lama. Ikuti panduannya di artikel cara membuat website WordPress kami untuk melakukannya dalam hitungan menit!
2. WooCommerce
Anda dapat menggunakan WordPress untuk membuat website apapun, termasuk toko online atau e-commerce. Yang Anda perlukan hanya menginstal plugin-plugin pendukung. Untuk toko online, WooCommerce adalah salah satu yang wajib.
Ada beberapa alasan WooCommerce menjadi plugin utama yang dituju untuk membuat website e-commerce. Pertama, plugin ini diciptakan oleh developer WordPress. Jadi, sudah pasti aman dan kompatibel dengan WordPress.
Bicara soal kompatibilitas, banyak juga tema WordPress yang cocok digunakan dengan WooCommerce. Ditambah dengan kemudahan kustomisasi yang ditawarkan plugin ini, membuat website toko online jadi mudah.
Agar Anda dapat segera mulai membangun lapak di website, ikuti panduannya di ebook WooCommerce kami. Gratis!
3. Google Analytics
Percuma jika Anda menjalankan website tanpa tahu performanya. Apalagi jika website tersebut digunakan untuk memasarkan bisnis. Nah, Google Analytics adalah tool terbaik untuk mengukur kinerja website Anda.
Dengan Google Analytics, Anda bisa mengetahui jumlah traffic (pengunjung) website dan asalnya. Tidak hanya itu, tool ini memberitahukan aktivitas pengunjung di website Anda. Tentunya informasi tersebut bisa jadi bahan untuk evaluasi penawaran dan konten Anda.
Untuk menggunakan Google Analytics, Anda tinggal login dengan akun Google dan mengintegrasikannya dengan WordPress. Setelah terpasang, Anda bisa mulai belajar pengoperasiannya dengan panduan Google Analytics kami.
4. MailChimp
Bisnis online tidak bisa dipisahkan dari email marketing. Ini adalah upaya berkomunikasi dengan pelanggan melalui berbagai jenis email, termasuk:
- Newsletter
- Promo
- Detail pembelian
- Pengiriman pesanan
Nah, untuk memfasilitasi cara email marketing yang Anda lakukan, Anda membutuhkan Mailchimp. Dengan menggunakan Mailchimp, Anda bisa membuat berbagai hal seperti formulir berlangganan email, desain kampanye email marketing, hingga desain email untuk masing-masing kampanyenya.
5. WhatsApp Bisnis
Fitur tanya jawab atau live chat di website bisnis hukumnya wajib. Untungnya, Anda dapat mewujudkannya dengan mudah menggunakan WhatsApp, lho! Mengingat banyaknya pengguna instant messenger tersebut di Indonesia, penggunaan WhatsApp untuk tanya jawab di website akan sangat mudah.
Agar dapat menambahkan fitur chat WhatsApp di website, Anda harus sudah memiliki akun WhatsApp Bisnis. Jika belum tahu caranya, Anda dapat mengikuti panduan WhatsApp Bisnis kami.
Selanjutnya, Anda tinggal menginstal plugin chat WhatsApp untuk WordPress. Silakan cek daftar plugin chat WhatsApp terbaik kami untuk cari tahu opsi yang cocok untuk Anda.
6. Google Bisnisku
Anda pasti ingin kredibilitas bisnis meningkat, bukan? Nah, salah satu solusinya Adalah dengan meng-submit informasi bisnis ke Google Bisnisku. Informasi yang bisa Anda berikan meliputi:
- Jam operasional
- Nomor telepon
- Alamat website
- Alamat bisnis Anda (jika Anda memiliki toko fisik)
- Foto-foto bisnis Anda
Google Bisnisku akan menampilkan informasi tersebut di hasil pencarian Google setelah memverifikasinya. Jadi, informasi yang muncul dipastikan bukan tipu-tipu.
Selain informasi tadi, Google Bisnisku juga memiliki dua fitur lainnya yang bisa Anda manfaatkan, yaitu ulasan dan tanya jawab.
Fitur ulasan di Google Bisnisku tentu bisa menambah rasa percaya orang terhadap toko Anda. Sedangkan dengan fitur tanya jawab, Anda jadi bisa melayani konsumen yang belum mengakses website Anda.
Baca Juga : Apa itu Branding?
Inspirasi Website Bisnis Online untuk Anda
Seperti yang telah dibahas, berbisnis di internet bukan berarti usaha Anda harus sepenuhnya online. Namun, akan lebih baik jika Anda bisa menyesuaikan bisnis dengan kondisi pasar. Dengan bertambahnya pembeli yang lebih menyukai belanja secara online, toko Anda pun harus bergerak di internet.
Tidak harus berjualan produk-produk yang ada hubungannya dengan teknologi. Produk rumah tangga seperti makanan dan kerajinan pun bisa Anda jual online.
Nah, di bawah ini adalah beberapa contoh website bisnis untuk menginspirasi Anda. Dengan contoh-contoh ini, kami akan tunjukkan bahwa Anda bisa membuat dan menggunakan website sesuai kebutuhan. Yuk, cek satu per satu!
1. Rendang Sulaiman
Siapa yang tidak tertarik untuk mencicipi masakan daerah lain? Inilah yang menjadikan bisnis kuliner tradisional selalu ramai peminat. Nah, Rendang Sulaiman adalah salah satu pelaku industrinya.
Mengandalkan resep rendang asli Minang, bisnis makanan ini menyajikan beberapa jenis rendang. Mulai dari rendang daging hingga keripik rendang.
Website Rendang Sulaiman hanya digunakan untuk mempromosikan produk-produknya. Untuk bertransaksi, Anda dapat mengakses lapaknya di Shopee, yang linknya tersedia di website.
Namun, di websitenya Anda juga bisa bertanya melalui tombol chat WhatsApp yang selalu ada di bagian bawah.
2. Solo Clothing
Bisnis online tidak melulu menjajakan produk. Berbagai jasa, termasuk konveksi, dapat dilakukan secara online juga. Contohnya adalah Solo Clothing yang melayani pesanan pakaian dari seluruh nusantara.
Bisnis asal Jawa Tengah ini telah bergerak selama 12 tahun dan melayani pembuatan berbagai jenis sandang. Mulai dari seragam kemeja hingga jersey sepakbola. Solo Clothing juga berani menjamin kualitas jasanya dengan menyediakan garansi uang kembali 30 hari.
Untuk memesan di website Solo Clothing, konsumen tinggal klik tombol chat WhatsApp yang tersedia.
Selain itu, juga ada halaman info pemesanan dan daftar ukuran agar calon pembeli bisa menentukan keinginan dengan mudah.
Di samping itu, website Solo Clothing juga menampilkan alamat kantor beserta lokasinya di Google Maps. Dengan demikian, konsumen juga bisa datang ke kantor bisnis konveksi ini.
3. Bundakue
Barangkali Anda sudah siap berbisnis online, tapi tidak tahu konten apa saja yang diperlukan di website bisnis. Jangan khawatir, konten website yang simpel pun bisa Anda gunakan. Coba lihat website Bundakue sebagai contohnya.
Website usaha kue kering asal Makassar ini minimalis, tetapi sudah menampilkan semua informasi yang dibutuhkan pembeli, seperti:
- Pengenalan bisnis
- Keunggulan
- Daftar produk
- Testimoni pembeli
- Form kontak dan alamat toko
4. Uwitan
Ketiga website tadi difungsikan untuk memasarkan bisnis saja. Lalu, bagaimana jika Anda ingin membuat website toko online? Anda bisa menggali inspirasi dari website Uwitan.
Usaha furnitur yang awalnya dimulai di garasi kontrakan ini memiliki showroom, tetapi juga memanfaatkan websitenya sebagai toko online. Jadi, konsumen yang tidak dapat mengunjungi showroom-nya tetap bisa berbelanja melalui website Uwitan.
Di bagian atas website Uwitan pembeli dapat mengakses kategori produk. Dengan demikian, pembeli dapat menemukan barang yang mereka cari dengan lebih mudah.
Baca Juga : Tutorial Google AdWords (Google Ads)
Sudah Siap Memulai Bisnis Online?
Masihkah Anda ragu untuk meng-onlinekan bisnis? Yuk, perhatikan perbandingan bisnis online dan offline berikut ini:
Bisnis Offline | Bisnis Online |
Hanya bisa menjangkau konsumen yang mendatangi toko atau gerai Anda. | Bisa membidik konsumen di mana saja asal terjangkau oleh koneksi internet. |
Bisnis bisa buka 24 jam, tetapi Anda harus memiliki staf untuk shift malam. Biaya operasional pun jadi bertambah. | Memungkinkan Anda untuk menerima konsumen 24 jam setiap hari tanpa harus menunggui toko. |
Anda harus menyiapkan modal lebih untuk mengontrak bangunan, menyiapkan perlengkapan toko, dan membayar kebutuhan seperti listrik. | Anda bisa meminimalkan modal karena tidak ada toko fisik. |
Pemasaran tidak terbatas pada metode offline saja, tetapi mengukur efektivitasnya tidak semudah bisnis online. | Memungkinkan Anda untuk mengukur efektivitas pemasaran di website maupun marketing channel lainnya. |
Memahami keinginan konsumen cukup sulit karena Anda tidak bisa meminta ulasan dengan mudah. | Anda bisa meminta ulasan konsumen dengan lebih mudah untuk memahami keinginan mereka. |
Anda tentu tidak ingin terkendala oleh keterbatasan yang ada di bisnis offline bukan? Terlebih, saat ini sudah banyak konsumen yang menyukai belanja online. Jadi, tidak ada alasan yang menjauhkan Anda dari berjualan online.