Firmware adalah program yang memungkinkan perangkat keras (hardware) berfungsi sebagaimana mestinya. Meski sama-sama berupa program, firmware tidak sama dengan software.
Tanpa Anda sadari sebenarnya ada banyak hardware di sekitar Anda yang menyematkan firmware. Misalnya seperti printer, smart TV, dan konsol game. Perangkat-perangkat ini bisa berfungsi karena adanya firmware..
Lalu sebenarnya, apa itu firmware dan mengapa perangkat lunak ini penting bagi perangkat elektronik?
Tenang, Anda akan menemukan jawabannya di artikel ini. Mari pelajari pengertian firmware, fungsi firmware, contoh firmware, sampai perbedaan firmware dengan software!
Baca Juga : Panduan Email Dasar untuk Pemula
Apa Itu Firmware?
Firmware adalah program yang tertanam pada perangkat keras (hardware), berfungsi untuk memungkinkan hardware dan software agar dapat berkomunikasi secara maksimal.
Bisa dibilang, firmware merupakan otak dari setiap perangkat keras. Tanpa firmware, performa hardware mungkin tidak optimal dan bahkan bisa mengalami gagal fungsi.
Lalu, di manakah firmware tersimpan?
Pada sistem perangkat modern seperti laptop, smartphone, atau komputer server, firmware tersimpan di ROM (Read Only Memory) secara permanen. Tujuannya untuk mencegah firmware dihapus secara tak sengaja oleh pengguna.
Meski tak bisa dihilangkan, Anda tetap bisa mengganti firmware, kok. Proses ganti firmware ini disebut dengan update firmware. Update firmware berfungsi untuk meningkatkan kinerja hardware dan melindungi perangkat Anda dari ancaman virus atau malware.
Nah, mungkin Anda juga masih sulit membedakan apa itu firmware dan perbedaannya dengan software. Mari simak penjelasan selanjutnya.
Perbedaan Firmware dan Software
Software atau perangkat lunak berguna untuk membantu pengguna dalam memberikan instruksi pada hardware, sedangkan firmware berperan untuk menjaga hardware agar bekerja sesuai instruksi software.
Selain perbedaan firmware dan software di atas, terdapat beberapa aspek lain yang membedakan keduanya, seperti:
1. Pemakaian
Firmware biasa ditemukan pada perangkat keras seperti router, printer, smartphone, dan sebagainya. Sementara software banyak dimanfaatkan sebagai perangkat lunak seperti program aplikasi, game, atau sistem operasi.
2. Aksesibilitas
Firmware dirancang agar tidak bisa dihapus atau diubah oleh pengguna. Sebaliknya, software dapat diubah, dihapus, atau ditambahkan secara bebas sesuai kebutuhan pengguna.
3. Update
Firmware umumnya diupdate oleh produsen hardware untuk meningkatkan kemampuan perangkat. Sedangkan software diperbarui oleh pengembang aplikasi atau sistem operasi, guna menambal bug atau meningkatkan fitur-fiturnya.
4. Source Code
Source code pada firmware umumnya tertutup dan tidak dapat diakses secara bebas, baik oleh pengguna atau pengembang perangkat lunak. Sedangkan source code software cenderung lebih terbuka agar bisa dimodifikasi oleh pihak lain.
Fungsi Firmware
Secara umum, fungsi firmware adalah untuk memastikan perangkat keras dapat berjalan sesuai fungsinya. Di samping itu, firmware juga berfungsi untuk:
1. Memungkinkan Hardware dan Software Bekerja Bersama
Fungsi firmware yang pertama yaitu menghubungkan hardware dan software, serta memastikan keduanya dapat berkomunikasi secara lancar di dalam sebuah perangkat komputer.
Sebagai contoh, pada perangkat dengan sistem operasi Linux, firmware di dalamnya dirancang agar hardware dapat bekerja secara selaras, apa pun distro Linux terbaik yang digunakan.
2. Mengontrol dan Mengelola Perangkat Keras
Fungsi firmware berikutnya yaitu membantu mengontrol dan mengelola setiap hardware, seperti processor, RAM, hard drive, maupun peripheral lainnya. Dengan begitu, masing-masing hardware dapat terkoordinasi secara efektif.
Misalnya pada smartphone, keberadaan firmware bisa mengendalikan fungsi kamera, speaker, dan layar agar pengguna dapat menikmati semua kemampuan yang ditawarkan smartphone tersebut.
3. Membantu Menjaga Keamanan Perangkat
Selanjutnya, perangkat tegar juga dapat membantu menjaga keamanan perangkat elektronik. Caranya dengan mengenkripsi data, mencegah akses dari pihak tak berwenang, maupun memperbaiki celah kerentanan di perangkat.
Pun demikian, Anda sebagai pengguna juga wajib melindungi perangkat dari ancaman berbahaya. Misalnya menginstall antivirus terbaik, membatasi akses dari orang lain, sampai menjaga kerahasiaan kata sandi perangkat.
4. Memastikan Kompatibilitas Platform atau Sistem Operasi
Fungsi firmware yang terakhir yaitu memastikan perangkat keras bisa digunakan pada platform atau sistem operasi yang berbeda. Dengan kata lain, firmware harus mampu menyesuaikan diri dengan karakteristik masing-masing OS.
Salah satu contohnya bisa Anda temukan di printer. Firmware di dalamya harus bisa bekerja dengan berbagai OS seperti Windows, MacOS, atau Linux. Sehingga, Anda tetap bisa mencetak dokumen, apapun OS yang digunakan.
Jenis-jenis Firmware
Berikut adalah jenis-jenis firmware yang tersedia saat ini:
- Firmware Perangkat Keras
- Firmware Perangkat Lunak
- Firmware Jaringan
- BIOS (Basic Input Output Software)
- UEFI (Unified Extensible Firmware Interface)
Ini dia penjelasan selengkapnya!
1. Firmware Perangkat Keras
Firmware perangkat keras atau hardware firmware adalah komponen yang berfungsi untuk mengendalikan fungsi dasar dari hardware tersebut. Hardware firmware umumnya berbentuk chip yang tertanam pada inti perangkat keras.
2. Firmware Perangkat Lunak
Software firmware adalah perangkat yang bertanggung jawab untuk mengontrol semua fungsi dari software tersebut. Firmware jenis ini bisa Anda temukan di alat elektronik berukuran kecil, seperti kamera digital atau speaker portabel.
3. Firmware Jaringan
Sesuai namanya, firmware jaringan bertugas untuk mengatur bagaimana perangkat jaringan seperti VPS, router, dan firewall beroperasi. Mulai dari mengonfigurasi protokol jaringan, mengontrol akses ke server, hingga mendiagnosis masalah jaringan.
4. BIOS (Basic Input Output System)
BIOS adalah firmware khusus yang terpasang pada motherboard komputer. Firmware jenis ini bertanggung jawab untuk mengontrol fungsi-fungsi dasar komputer, seperti booting sistem operasi dan konfigurasi hardware.
5. UEFI (Unified Extensible Firmware Interface)
UEFI adalah firmware penyempurna dari BIOS. Untuk fungsinya sendiri hampir mirip dengan BIOS. Bedanya, UEFI mampu melakukan booting dari disk yang berukuran lebih dari 2TB, serta mendukung tampilan GUI (Graphical User Interface).
Baca Juga : Cara Membuat Signature Email di Gmail dan Webmail
Contoh Firmware di Berbagai Perangkat
Ada banyak contoh firmware bisa Anda temukan di berbagai perangkat, seperti:
1. Perangkat Elektronik
Contoh firmware pada perangkat elektronik antara lain:
- Firmware pada smart TV – Pada perangkat TV pintar, firmware berguna untuk mengatur tampilan, suara, dan koneksi TV ke jaringan internet.
- Firmware kamera digital – Firmware kamera digital bertanggung jawab dalam mengontrol pengambilan gambar dan hasil foto, serta mengonfigurasi settingan kamera.
- Firmware server fisik – Pada server fisik untuk layanan hosting atau VPS, keberadaan firmware memungkinkan layanan untuk diperbarui secara rutin agar performanya selalu optimal.
- Firmware perangkat IoT (Internet of Things) – Firmware yang mengatur perangkat IoT, di mana IoT adalah konsep yang memungkinkan berbagai perangkat seperti lampu pintar, robot vacuum cleaner, dll. agar bisa terhubung ke jaringan dan mengirim data ke perangkat lain.
2. Perangkat Telekomunikasi
Pada perangkat telekomunikasi, contoh firmware yang tersedia misalnya:
- Firmware pada smartphone – Smartphone dengan sistem operasi Android maupun iOS dibekali firmware untuk mengontrol sistem operasi, tampilan, dan penggunaan aplikasi.
- Firmware router nirkabel – Dengan adanya firmware, router nirkabel dapat mengatur koneksi internet dan jaringan Wi-Fi yang tersambung.
- Firmware switch jaringan – Firmware pada switch jaringan berfungsi untuk mengatur pengiriman dan penerimaan paket data di dalam sebuah jaringan.
3. Kendaraan Otomotif
Berbagai kendaraan otomotif sekarang ini juga dibekali dengan firmware, contohnya:
- Firmware kontrol mesin mobil – Contoh firmware yang satu ini dimanfaatkan untuk mengatur injeksi bahan bakar, kinerja mesin, maupun pemantauan sensor.
- Firmware kontrol rem mobil – Keberadaan firmware mampu mengatur respon rem dan stabilitas mobil ketika berkendara.
- Firmware sistem hiburan mobil – Di sebagian jenis mobil, firmware sistem hiburan berguna untuk mengatur tampilan dan keluaran suara untuk dinikmati pengemudi mobil.
4. Alat-alat Medis
Berikut ini adalah contoh firmware yang bisa Anda temukan pada alat-alat kesehatan:
- Firmware pengukur glukosa darah – Dengan adanya firmware, alat ini dapat mengukur kadar gula dalam darah pasien.
- Firmware alat pacu jantung – Firmware pada alat pacu jantung berfungsi untuk mengatur ritme dan frekuensi jantung pasien.
- Firmware CT scan – Alat CT scan yang dibekali firmware dapat dimanfaatkan untuk mengambil gambar internal tubuh dan mengirimkannya ke komputer untuk dianalisis.
Baca Juga : 15+ Aplikasi Logo Maker Terbaik
Sudah Tahu Apa Itu Firmware, kan?
Firmware adalah komponen penting di setiap perangkat elektronik agar hardware dapat bekerja secara optimal.
Sama seperti perangkat lunak lainnya, firmware perlu rutin diperbarui untuk meningkatkan keamanan, memperbaiki bug, dan meningkatkan kinerja hardware.