Marketing adalah proses merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi aktivitas yang bertujuan untuk mempromosikan produk atau layanan kepada target pasar.
Pernahkah Anda menerima email yang berisi signature yang unik? Mungkin itulah alasan mengapa sekarang Anda ingin tahu cara membuat signature email.
Oh ya, bagi Anda yang belum familiar, signature adalah teks yang terletak pada bagian akhir email. Signature dapat berupa informasi kontak Anda seperti nama, alamat email, URL website, maupun informasi bisnis Anda.
Pada tutorial ini, kami akan menjelaskan beberapa cara untuk membuat signature email, mulai dari di Gmail hingga Webmail. Yuk simak selengkapnya!
Nah, sebelum Anda memulai langkah pada tutorial ini, pastikan Anda sudah memiliki akun Gmail atau akses ke WebMail. Jika sudah, yuk kita masuk ke langkah-langkahnya!
Cara Membuat Signature Email di Gmail
Apabila Anda menggunakan Gmail sebagai email utama Anda, silakan ikuti panduan berikut ini untuk menambahkan signature di Gmail:
Login ke akun Gmail Anda;
Pada dashbord klik menu pengaturan yang terletak di pojok kanan atas dengan icon gerigi;
Kemudian klik Setting;
Pada tab “General” geser kebawah sampai pada menu “Signature“;
Tuliskan signature sesuai dengan keinginan Anda;
Setelah selesai, geser kebawah dan klik “Save Changes“.
Nantinya saat Anda mengirimkan email, signature akan otomatis ada di bagian bawah email Anda.
Cara Membuat Signature Email di Webmail
Berikut adalah langkah-langkah untuk membuat signature email di webmail. Jika Anda menggunakan RoundCube, panduan ini akan membantu Anda untuk menambahkan signature secara cepat.
1. Buka Pengaturan Signature Email
Silakan login ke control panel WebMail dan pilih RoundCube. Menu ini pada umumnya dapat diakses melalui URL: namadomain.com/webmail.
Apabila Anda tidak dapat mengaksesnya melalui link tersebut, silakan hubungi tim support layanan hosting yang Anda gunakan.
Pada control panel RoundCube, silakan klik tombol Settings yang terletak di bagian kanan atas.
Di dalam menu pengaturan RoundCube, silakan pilih menu Identities.
Setelah berada di dalam menu Identities, silakan klik akun email yang ada di sebelah kanan. Pada contoh ini hanya ada satu email, yaitu admin@example.com.
Silakan isi signature yang ingin Anda tambahkan di setiap akhir email yang Anda kirimkan, kemudian klik tombol Save.
Di langkah ini Anda telah menyelesaikan cara membuat signature email yang akan secara otomatis ditampilkan setiap kali Anda mengirimkan email.
Berikut adalah contoh tampilan signature yang telah berhasil dibuat:
Contoh Signature Generator untuk Membuat Signature Email yang Profesional
Ketika Anda berkomunikasi melalui email, signature ialah hal yang tidak bisa Anda tinggalkan karena masih menjadi bagian dari email Anda.
Signature bisa di manfaatkan sebagai branding perusahaan atau bahkan meningkatkan citra personal jika di buat dengan baik. Karenanya jangan lupakan hal berikut ketika membuat signature email.
Berikan alamat dan info lengkap mengenai perusahaan Anda
Anda bisa menuliskannya secara langsung sesuai contoh di atas atau membuatnya melalui website yang menyediakan fitur signature generator.
Dengan fitur ini, Anda bisa membuat signature yang profesional dalam waktu yang singkat! Berikut adalah beberapa contoh website yang menyediakan fitur email signature generator:
Hubspot menyediakan generator signature email yang bisa Anda gunakan untuk email Anda. Cukup memasukkan info yang akan Anda tampilkan seperti nama, alamat, website, sosial media hingga foto.
Jika sudah, Anda cukup klik “Create Signature” dan pindahkan signature-nya ke kolom signature di Gmail Anda.
Melalui situs ini Anda juga bisa membuat signature email secara cepat dan mudah. Inputkan data apa saja yang ingin Anda tampilkan dan tentukan style yang cocok sesuai profil Anda.
Setelah semuanya lengkap, silakan generate dan copy ke email Anda.
Signature pada email dapat memberikan manfaat lebih bagi Anda. Di sini Anda bisa memperkenalkan diri, mempromosikan layanan, hingga membuat para subscriber tertarik menghubungi Anda.
Kini saatnya Anda mencoba. Setelah menyelesaikan seluruh langkah pada tutorial ini, tentunya Anda telah mengetahui cara membuat signature email di Gmail dan Webmail agar dapat muncul secara otomatis.
Anda mungkin bertanya-tanya kenapa email masuk spam? Padahal, email tersebut mungkin seperti email lain pada umumnya.
Kalau hal ini terus terjadi, tentunya cukup merugikan, ya? Apalagi kalau Anda menggunakannya untuk email marketing sebagai salah satu strategi pemasaran Anda. Bisa-bisa akan gagal menjangkau target pelanggan, bukan?
Namun, bagaimana Anda dapat mengatasinya kalau tidak tahu alasan kenapa email masuk spam?
Nah, jawabannya akan Anda temukan di artikel ini. Kami akan membahas kenapa email masuk spam dan cara menanganinya. Yuk simak penjelasannya sampai selesai!
9 Penyebab Email Masuk ke Spam yang Perlu Anda Ketahui!
Ada sembilan alasan mengapa email masuk ke spam. Mari simak ulasan berikut ini:
1. Penerima Menandai Email sebagai Spam
Alasan pertama kenapa email masuk spam adalah penerima menandai email Anda sebagai spam.
Email Anda mungkin tidak bermasalah dan telah berhasil masuk ke kotak masuk. Namun, jika penerima menandai email Anda sebagai spam, mau tak mau email Anda akan berakhir di kotak spam.
Anda memang tidak dapat mencegah hal itu terjadi. Namun, Anda bisa berupaya dengan memastikan konten Anda menarik, misalnya dengan memberikan judul yang tepat.
2. Tidak Memiliki Izin dari Penerima Email
Bagaimana reaksi Anda kalau mendapatkan email dari orang yang tidak dikenal? Anda pasti menganggapnya sebagai spam dan mengabaikannya, bukan?
Oleh sebab itu, meminta izin sebelum mengirim email bisa menjadi solusinya. Bagaimana caranya? Salah satunya, dengan memanfaatkan formulir online yang diisi oleh audiens sendiri, seperti di bawah ini:
Dengan begitu, email yang akan diterima memang sesuai dengan harapan audiens saat mengisi formulir online tersebut.
Pun demikian, pada setiap email yang dikirim, Anda bisa tetap menginformasikan bahwa penerima mendapatkan email tersebut dari pengisian formulir berlangganan.
3. Judul Email Tidak Relevan
Penyebab email masuk ke spam lainnya adalah judul email Anda tidak relevan dengan isi yang ada di dalamnya. Atau, lebih dikenal dengan click bait.
Judul yang clickbait akan mengakibatkan banyak penerima email yang merasa tertipu. Kalau sudah begitu, email Anda bisa auto ditandai sebagai spam.
Nah, supaya tidak menjadi clickbait, ada baiknya hindari pemakaian judul yang:
berisi klaim yang terlihat berlebihan. Judul seperti “Konfirmasi Reservasi Anda” atau “Terima Kasih atas Orderannya!” sekilas memang dapat langsung mengundang perhatian penerima. Namun, penerima pasti akan kecewa dengan isi konten yang ternyata tidak sesuai.
berupa pesan pribadi. Jangan menggunakan judul seperti “Apakah saya meninggalkan ponsel di tempat Anda” seolah dari dari orang yang sudah dikenal. Judul dengan pesan pribadi tersebut memang akan membuat penerima langsung membukanya. Namun, kalau email ternyata bukan dari teman tapi berisi penawaran produk, bisa dianggap menyebalkan lho.
menggunakan format tidak sesuai. Jangan memulai judul dengan “RE”, kecuali Anda benar-benar membalas email sebelumnya. Selalu mulai email baru dengan judul baru. Sama halnya dengan penggunaan “FWD”, hal ini dapat membuat orang berpikir mereka mengenal Anda, padahal tidak.
Sebaliknya, pastikan judul email Anda dimulai dengan kata kerja yang pas dan berisi urgensi yang wajar tidak berlebihan. Selain itu, hal yang terpenting adalah pastikan judul relevan dengan konten.
4. Konten Email Terjaring Filter Spam
Filter spam akan menyaring email berdasarkan elemen tertentu di dalamnya. Kalau email Anda berisi elemen tersebut, email tersebut akan otomatis dianggap spam.
Nah, berikut ini hal-hal yang menjadi pemicu filter spam:
Berisi banyak kata seperti Gratis, Harga Terendah, dan Tanpa Biaya.
Berisi banyak tanda seru atau tanda dolar berturut-turut
Kata-kata dengan spasi atau tanda baca yang tidak perlu
Kata-kata dengan HURUF BESAR SEMUA
Pada praktiknya, kata seperti “gratis” mungkin sulit untuk dihindari, apalagi kalau emailnya memang bertujuan promosi. Nah, kalimat lain seperti “dapatkan cuma-cuma” atau “paling terjangkau” bisa kok jadi solusi supaya tidak terkena filter.
5. Tidak Ada Link Berhenti Langganan
Email marketing tanpa opsi berhenti berlangganan sama saja seperti pemaksaan, lho! Hal ini bisa memicu penerima untuk menjadikannya spam.
Terlebih lagi, ada undang-undang yang jelas mengatur hal ini. Misalnya, CAN-SPAM di AS yang menyatakan bahwa email marketing harus menyertakan cara berhenti berlangganan. Selain itu, prosesnya tidak boleh lebih dari 10 hari setelah audiens klik opsi berhenti.
Link berhenti langganan bisa Anda tempatkan di bagian atas seperti contoh email Bahaso berikut:
Tenang, adanya link berhenti langganan bukan berarti akan membuat audiens kabur kok. Justru mereka akan tetap bersedia menerima email Anda jika emailnya menarik. Nah, dengan adanya link berhenti berlangganan, email tersebut juga tak akan dianggap spam.
6. Mengirim Email dengan Banyak Lampiran
Menggunakan banyak lampiran bisa mengakibatkan email masuk spam, lho! Apalagi kalau file lampiran yang disertakan dianggap mengandung malware dan virus.
Jika Anda memang perlu mengirimkan lampiran, jangan terlalu banyak atau gunakan alternatif lain. Misalnya, menguploadnya terlebih dulu di Google Drive atau Dropbox dan menyisipkan link tersebut pada email Anda.
Selain lebih aman karena akan melalui proses scan virus, cara ini akan membuat email Anda jauh lebih ringan. Dengan begitu, kemungkinan email Anda masuk ke spam jadi lebih kecil.
7. Menggunakan Struktur Email yang Tidak Tepat
Untuk membuat email marketing yang menarik, struktur email harus baik. Jadi, Anda perlu mengatur elemen seperti gambar, video, atau font tulisan dalam email tersebut.
Pengaturannya mungkin akan sedikit teknis, jadi Anda bisa konsultasikan pada tim IT di bisnis Anda untuk mengecek hal berikut:
Pilihlah font yang terbaca jelas di berbagai platform, seperti Arial, Verdana, dan Georgia.
Maksimal ukuran konten pada email adalah 600 dan 800 pixel. Ukuran ini akan memudahkan Audiens membacanya.
Pastikan konten mobile friendly, baik tombol yang tidak terlalu kecil dan konten yang mudah dibaca di layar ponsel.
Jangan memakai JavaScript dan Flash untuk semua konten. Sebab email akan dilihat sebagai vektor dan masuk dalam filter spam. Selain itu, banyak email pengguna yang tidak mendukung kode tersebut.
Pastikan kode HTML ataupun CSS bersih dan ringan.
8. Nama Pengirim Tidak Tepat
Alasan lain kenapa email masuk ke spam adalah informasi nama pengirim tidak tepat. Bisa karena kesalahan saat input, misalnya jika menggunakan plugin contact form.
Nah, karena plugin secara otomatis mengirimkan email yang ditentukan, jika input nama tidak benar, akan terjadi kekeliruan nama saat dikirimkan.
Jika hal ini terjadi, cara menanganinya sebenarnya cukup mudah. Anda hanya perlu mengatur pengaturan email pada plugin tersebut sebagai berikut:
Klik plugin Contact Form di dashboard, lalu klik tab Mail
Pastikan kolom “From” merupakan alamat email admit website Anda. Bukan email yang dimasukkan di formulir. Anda bisa menambahkan email klien di bagian “Reply-to”.
Saat menggunakan layanan email otomatis, email akan dikirimkan dengan nama domain Anda. Email ini bisa dianggap spam oleh penerima kalau pengaturannya tidak pas. Oleh sebab itu, Anda perlu melakukan pengaturan autentikasi email yang tepat.
Nah, ada beberapa cara autentikasi email yang bisa Anda lakukan, yaitu SPF (Sender Policy Framework) atau DKIM (Domain Key Identified Mail).
SPF bekerja dengan memverifikasi alamat IP pengirim terhadap daftar IP yang dituju, Sementara DKIM memverifikasi email dengan memberikan kunci enkripsi dan tanda tangan digital.
Login ke cPanel, lalu pilih menu Email Deliverability
Klik manage pada domain yang akan Anda aktifkan SPF dan DKIM-nya.
Copy kode yang muncul seperti berikut.
Paste dan Tambahkan DNS Hosting/Server Anda
Jika sudah, Anda bisa mengecek status keaktifannya di sini.
Apa Saja Kerugian Jika Email Masuk Spam?
Spam email adalah email yang berisi konten palsu atau bahkan virus. Setiap hari, ada sekitar 60 miliar spam yang dikirim. Hal ini tentu sangat meresahkan pemilik akun email, bukan? Mereka pasti tak ingin menjadi salah satu korban yang menerima email tersebut.
Nah, spam sendiri juga menjadi momok para marketer! Sebab, hanya 85 persen email yang sampai ke kotak masuk audiens. Sisanya masuk ke kotak spam. Hal ini berkat adanya filter spam.
Setiap kali upaya email marketing masuk ke spam akan menyebabkan kehilangan kesempatan menjangkau audiens. Alhasil, semakin kecil kemungkinan pembelian produk dari upaya pemasaran tersebut.
Hal ini patut disayangkan karena return on investment dari email marketing sebenarnya sangat tinggi dibanding lain karena mencapai 4400%!
Wah, kalau terus-terusan masuk spam, bakal rugi dong? Yap, dan untuk itulah Anda perlu segera mengatasi email yang masuk ke spam.
Segera Hindari Penyebab Email Masuk ke Spam!
Nah, itu tadi sembilan penyebab kenapa email masuk spam yang perlu Anda ketahui. Berikut ini rangkuman pembahasan di atas:
Bagi penerima email, adanya spam cukup mengganggu. Sedangkan untuk tujuan penerapan cara email marketing, email masuk ke spam bisa menjadi penghalang untuk menjangkau calon pelanggan bisnis.
Nah, agar email tidak masuk spam, fitur SpamExpert bisa membantu Anda untuk mengatasinya dengan mudah. Fitur ini bisa mengelola email, baik email masuk (incoming) atau email keluar (outgoing).
Fitur ini akan memfilter email yang diterima dan mengecek email yang akan dikirim dan memastikan keamanannya agar tidak berakhir di kotak spam.
Anda mungkin sudah tahu bahwa email marketing adalah salah satu saluran pemasaran terpenting untuk bisnis apa pun. Saluran pemasaran ini bahkan lebih efektif daripada beberapa media sosial. Selain itu, email marketing tidak membutuhkan banyak biaya mengingat ada berbagai layanan email blast gratis.
Apa itu email blast?
Email blast adalah istilah yang digunakan untuk aktivitas mengirimkan email kepada banyak penerima pada waktu bersamaan.
Sebagian besar email blasting digunakan untuk tujuan pemasaran, sehingga mayoritas penyedia layanan email massal menyebut bisnis mereka sebagai platform pemasaran email.
Untuk pengiriman email pemasaran, Anda tidak bisa menggunakan platform penyedia email biasa seperti Gmail atau Yahoo karena jumlah email yang dikirim banyak. Selain itu, banyak fitur pemasaran email yang tidak tersedia di layanan email biasa, mis. B. email otomatis, segmentasi audiens, laporan, dan analisis kinerja email.
Apa yang harus diperhatikan ketika memilih platform email blast untuk marketing?
1. Tujuan Perusahaan
Sebelum memilih layanan email blast platform, Anda perlu memahami tujuan apa yang ingin dicapai oleh bisnis Anda. Penting untuk memahami tujuan kampanye email perusahaan karena setiap layanan pemasaran email memiliki spesifikasi fungsional yang berbeda.
Mengetahui tujuan yang ingin Anda capai dapat membantu Anda memilih layanan pemasaran email yang paling sesuai dengan kebutuhan Anda, sehingga Anda tidak membuang-buang uang untuk fitur yang tidak Anda perlukan.
2. Layanan Gratis atau Berbayar?
Beberapa perusahaan menawarkan layanan email blast gratis, namun tentunya dengan fitur yang terbatas. Misalnya, MailChimp memungkinkan pengguna layanan ledakan email gratisnya mengirim hingga 12.000 email pemasaran per bulan ke 2.000 pelanggan atau kurang.
Untuk platform berbayar, biasanya setiap perusahaan menyediakan pilihan pembayaran per bulan atau per tahun dengan variasi harga dan fitur. Perbandingan harga dan fitur layanan email marketing akan dibahas di poin selanjutnya.
3. Template Email
Contoh template email di MailChimp
Ketersediaan template email juga perlu dipertimbangkan ketika memilih platform email blast. Dengan adanya berbagai pilihan template email, Anda bisa membuat email menjadi lebih menarik dan tidak membosankan.
4. Segmentasi Audiens
Segmentasi audiens email marketing bisa dilakukan berdasarkan beberapa aspek, yaitu tipe konsumen, minat konsumen, lokasi konsumen, ataupun engagement. Anda harus mempertimbangkan fitur segmentasi audiens juga agar dapat mengirimkan email yang sesuai dengan audiens yang ditargetkan.
5. Email Tersedia untuk Desktop dan Mobile Version
Berdasarkan penelitian Forrester, sebanyak 42 persen email marketing dibuka melalui perangkat mobile. Oleh karena itu, Anda perlu memastikan bahwa platform yang dipilih menyediakan template email yang tetap nyaman dilihat melalui perangkat mobile.
6. Customer Support
Saat memilih layanan pemasaran email, ketersediaan dukungan pelanggan juga harus diperhatikan agar Anda dapat dengan cepat menyelesaikan masalah saat muncul dengan layanan yang Anda gunakan.
Perlu dicatat bahwa beberapa penyedia layanan pemasaran email hanya menawarkan fitur dukungan pelanggan kepada pengguna berbayar. Beberapa platform bahkan memberikan dukungan profesional bagi pengguna yang membutuhkan saran pemasaran email.
7. Email Otomatis
Fitur email otomatis memungkinkan pengguna mengirim email secara otomatis sesuai dengan perilaku penerima email. Anda dapat mengatur email untuk dikirim secara otomatis saat seseorang baru saja berlangganan buletin, saat penerima email belum membuka email sebelumnya, atau saat penerima email tidak menanggapi ajakan bertindak (CTA) di email sebelumnya.
Ketersediaan fitur ini juga perlu diperhatikan untuk memudahkan Anda mengirimkan email dengan konten berbeda kepada konsumen dengan perilaku berbeda.
8. Analisis Email Marketing
Setelah mengirimkan email marketing kepada konsumen potensial, Anda juga perlu mengevaluasi performa kampanye tersebut.
Anda harus tahu berapa banyak penerima email yang membuka email, mengklik tautan di email dan juga berhenti berlangganan buletin. Ini memungkinkan Anda menganalisis keberhasilan kampanye yang Anda jalankan melalui email.
Beberapa platform menawarkan fitur analitik dan pelaporan gratis, dan beberapa platform mengharuskan pengguna untuk mengakses fitur ini. Jadi, Anda harus berhati-hati saat memilih platform yang sesuai dengan anggaran Anda.
Berikut beberapa platform email blast yang bisa Anda digunakan:
1. Kirim.email
Kirim.email adalah platform ledakan email yang memungkinkan Anda mengirim banyak email ke seluruh daftar Anda sekaligus.
Tentu saja, bagi Anda yang tertarik dengan pemasaran email, Kirim.email dapat membantu menjangkau tanggal email calon pelanggan. Dengan cara ini Anda dapat berkomunikasi lebih mudah dengan pelanggan potensial Anda.
Hanya dengan Rp 100.000 per bulan, Anda sudah bisa mendapatkan layanan yang dapat mendukung bisnis Anda.
Bagi para pemilik bisnis skala kecil dengan subscriber kurang dari 2000 akun, Mailchimp menyediakan layanannya secara gratis. Namun, pengguna layanan email bisnis gratis ini hanya bisa mengirimkan email maksimal 12.000 email per bulan.
Versi gratis Mailchimp sudah meliputi
Template email,
Segmentasi audiens
Laporan performa email marketing.
Jika versi gratis belum memenuhi kebutuhan Anda, MailChimp menyediakan versi berbayar mulai dari 10 US Dollar per bulan.
3. Vertical Response
Vertical Response juga memberikan layanan gratis yang bisa mengirimkan 4000 email per bulan kepada maksimal 300 penerima. Tak hanya itu, Vertical Response juga memiliki fitur yang bisa memudahkan Anda melakukan list building seperti contact list management.
Versi gratis layanan ini sudah meliputi:
Email Editor
Template kompatibel untuk perangkat mobile
Email Welcome Otomatis
Facebook and Twitter Sharing
Report dan Analisis
HTML editor
Sayangnya, pada versi gratis, pengguna belum bisa mendapatkan fitur customer support. Report dan analisis pada versi gratis pun masih terbatas. Jika pengguna ingin mendapatkan fitur yang lebih lengkap, Vertical Response menyediakan layanan berbayarnya mulai dari harga 11 US Dollar.
Sama seperti dua layanan sebelumnya, Benchmark juga menyediakan layanan gratis. Versi gratis Benchmark memungkinkan penggunanya untuk mengirimkan 14.000 email per bulan kepada maksimal 2.000 penerima.
Fitur-fitur gratis Benchmark adalah sebagai berikut:
Pada versi gratis Benchmark, pengguna sudah mendapatkan fitur customer support. Namun, fitur segmentasi audiens dan email otomatis yang disediakan masih terbatas. Layanan berbayar Benchmark dimulai dari harga 13.99 US Dollar per bulan.
5. Zoho Campaigns
Sama dengan MailChimp, Zoho Campaign juga menyediakan layanan gratis dengan pengiriman email maksimal 12.000 per bulan kepada 2.000 penerima.
Pada versi gratis Zoho Campaign, pengguna dapat mengakses hampir semua fitur layanan email marketing kecuali fitur marketing automation yang meliputi email otomatis berdasarkan segmentasi, email otomatis berdasarkan kalendar, hingga email otomatis berdasarkan laporan.
Layanan berbayar email marketing Zoho Campaign dimulai dari harga 5 US Dollar hingga 350 US Dollar. Anda dapat memilih layanan berbayar disesuaikan dengan jumlah penerima email marketing Anda.
Banyak layanan email blast yang tersedia secara gratis namun tentunya dengan fitur yang terbatas. Sebagai pemilik bisnis, Anda perlu memahami platform seperti apa yang dibutuhkan bisnis Anda.
Platform gratis biasanya membatasi jumlah email dan jumlah penerima yang terbatas. Sementara itu, Anda bisa mengirim lebih banyak email dengan layanan berbayar dan tentunya dengan fitur yang lebih lengkap.
Pahami dengan tepat kebutuhan pemasaran email Anda sehingga Anda tidak membuang-buang uang untuk fitur yang tidak Anda perlukan.
Anda yang pernah mendengarkan pentingnya website dan manfaat memiliki website pasti tahu bahwa Anda perlu mendesain website sebaik mungkin. Masalahnya adalah, bagaimana Anda sebenarnya mendesain situs web? Sudah coba mengutak-atik tampilan website, tapi kok hasilnya tidak sesuai harapan?
Jangan berkecil hati dulu, oke? Mendesain website sebagai bagian dari pengembangan website bukanlah hal yang mudah. Namun, ada banyak tips desain website yang bisa Anda terapkan untuk membuat website terlihat bagus tanpa usaha ekstra.
Kabar baiknya adalah Anda dapat menemukan semua tip di artikel ini! Jadi sebelum kita melihat setiap tip satu per satu, mari pelajari alasan mengapa desain situs web yang baik itu penting.
Anda sudah sepakat kalau cara membuat website harus memperhatikan desain, kan? Tapi, tahukah Anda apa alasannya? Nah, berikut ini adalah beberapa di antaranya:
1. Menentukan Kesan Pertama Pengunjung
Alasan cara membuat website gratis harus memperhatikan desain terlebih dahulu karena desain menentukan kesan pertama pengunjung.
Bayangkan berjalan ke toko yang bersih dan jendelanya rapi. Anda pasti merasa di rumah, bukan? Sebaliknya, ketika Anda pergi ke toko yang kotor dan berantakan, Anda hanya ingin pergi ke toko lain, bukan?
Hal ini juga terjadi pada sebuah website. Apapun jenis websitenya, desain sangat menentukan kesan pertama pengunjung.
Tampilan yang sederhana, tulisan yang mudah dibaca, dan warna yang minimalis dapat memberikan kesan yang menyenangkan, seperti website-website berikut ini:
Kemudian, bandingkan dengan contoh website di bawah ini:
Pengunjung tentu enggan berlama-lama di website yang tampilannya berantakan, teksnya sulit dibaca, dan terlalu warna-warni seperti di atas, bukan?
2. Memudahkan Pengunjung Menemukan Apa yang Dicari
Pengunjung datang ke website Anda dengan sebuah alasan. Bisa karena mencari informasi, atau membeli produk barang atau jasa yang Anda tawarkan.
Jika kebutuhan mereka mudah ditemukan, mereka tentu akan senang. Apalagi kalau tujuan mereka belanja, tentu membuat mereka nyaman dan tak ragu untuk bertransaksi kembali di lain waktu.
Salah satu caranya adalah menggunakan menu navigasi yang jelas.
Di contoh website tersebut, menu navigasinya berjejer rapi di bagian atas halaman dengan warna teks putih yang terlihat jelas di atas latar belakang hitam. Kedua faktor tersebut membantu untuk menonjolkan menu website.
Selain itu, nama menu-menunya mudah dipahami. Misalnya, “Cars for Sale” merupakan menu daftar mobil yang dijual.
3. Meningkatkan Konversi Penjualan
Selain untuk memudahkan pengunjung, Anda pun bisa memanfaatkan desain website yang baik untuk mendapatkan leads dengan lebih mudah.
Triknya, Anda bisa menempatkan tombol call-to-action (CTA) yang mudah ditemukan di website tersebut. CTA nantinya akan mengarahkan konsumen kepada pembelian produk atau halaman utama penting lainnya.
Wah, bagaimana ya caranya?
Pertama, Anda bisa memberi cukup negative space (ruang kosong) di sekitar tombol CTA. Mengurangi elemen visual di sekitar CTA akan membantu pengunjung fokus terhadap tombol tersebut sehingga lebih mudah untuk melakukan konversi.
Tombol “Select a car” pada homepage di atas langsung menarik mata Anda, bukan?
Selain negative space, warna yang kontras juga penting untuk menonjolkan tombol CTA. Misalnya, meskipun dikelilingi teks, tombol CTA oranye di bawah langsung menarik perhatian.
4. Membantu Pengunjung Terbiasa dengan Website Anda
Bayangkan Anda mengakses sebuah homepage yang tampilannya rapi dengan berbagai menu di bagian atas yang mudah dipahami. Namun, saat masuk ke halaman lain, menu navigasi website pindah di pojok kanan dan font-nya pun ikut berubah.
Ketika melihat semua itu, Anda jadi harus memahami halamannya lagi, kan?
Nah, desain website yang baik adalah yang konsisten di setiap halaman. Dengan letak elemen, warna, dan kombinasi font yang sempurna, pengunjung tidak harus “belajar” lagi saat berpindah-pindah halaman.
Konsistensi desain makin penting terutama dengan tujuan branding. Selain menunjukkan kesan profesional, website Anda jadi lebih mudah diingat pengunjung.
5. Mendukung Upaya SEO
Kalau desain website Anda baik, dampaknya juga positif terhadap upaya search engine optimization (SEO). Lho, bagaimana bisa?
Begini penjelasannya. Google menyukai halaman website yang membuat pengunjungnya betah berkat pengalaman yang baik. Sebab, itu menunjukkan bahwa isi halaman web tersebut bermanfaat bagi pengunjung.
Nah, kalau desain website Anda bagus sehingga pengunjung betah berlama-lama di situ, rankingnya di pencarian Google bisa meningkat.
Selain itu ada faktor lain terkait desain yang bisa mempengaruhi ranking di mesin pencarian, di antaranya:
Banyak/sedikitnya elemen visual
Elemen visual yang terlalu banyak akan membuat website lambat. Apalagi kalau file-filenya tidak dikompres. Padahal, kecepatan website adalah salah satu penilaian Google.
Tampilan Mobile-Friendly
Kalau tampilan website terlihat menarik di perangkat mobile (mobile-friendly), peringkat di hasil pencarian Google akan lebih baik. Untuk itu, simak cara membuat website mobile friendly dulu ya.
Page Experience
Desain website yang baik berdampak pada baik atau tidaknya page experience sebuah website. Hal ini menjadi bagian dari core web vitals yang pengertian dan cara optimasinya bisa Anda pelajari di panduan ini.
6. Mampu Bersaing dengan Kompetitor
Anda percaya kan kalau kebanyakan kompetitor Anda juga menerapkan desain website yang baik?
Jadi, bayangkan kalau tampilan web Anda masih acak-acakan, sedangkan website kompetitor menggunakan desain minimalis nan efektif. Konsumen akan lebih tertarik mengunjungi website mereka, kan?
Nah, supaya tidak kalah dari kompetitor, Anda harus menyimak tips-tips mendesain website di bagian selanjutnya.
10+ Tips Desain Website Terbaik
Apa saja tips desain website yang bisa Anda terapkan supaya website memiliki tampilan yang baik? Yuk, simak satu per satu!
Tips 1: Terapkan Hierarki Visual
Hierarki visual adalah penataan elemen website untuk menonjolkan hal-hal penting agar mudah ditemukan pengunjung.
Penerapan hierarki visual sangat penting bagi website, terutama untuk tujuan bisnis.
Sebagai contoh, website toko online membutuhkan hierarki visual yang tepat agar promo atau penawaran bisa menarik pengunjung saat pertama kali melihatnya. Caranya, dengan memanfaatkan beberapa faktor, seperti:
Warna efektif desain website
Kontras
Bentuk
Letak
Ukuran
Ruang
Belum punya gambaran? Mari perhatikan contoh desain berikut. Ketika melihat desain di bawah, Anda akan tahu elemen mana yang penting karena semua kotak tampak sama, bukan?
Pandangan Anda akan langsung tertuju pada kotak berwarna gelap di kiri atas. Alasannya, kotak tersebut yang paling kontras dibanding yang lain.
Nah, penerapan hierarki visual di desain website sama. Untuk menonjolkan sebuah elemen, Anda bisa memperbesarnya, memberinya warna yang kontras, mengelilinginya dengan negative space, dan lain-lain. Biasanya, karakteristik tersebut diberikan kepada tombol CTA, headline, menu, dan logo.
Tips 2: Pilih Layout yang Terbukti Efektif
Merancang desain website dengan layout yang 100% orisinal tidak salah. Namun, pastikan website layout yang digunakan terbukti efektif.
Sebuah penelitian Google menunjukkan bahwa layout yang umum lebih disukai pengunjung website karena memudahkan mereka mendapatkan informasi.
Lalu, layout seperti apa yang sebaiknya dilakukan? Di bawah ini adalah beberapa di antaranya:
Logo website di pojok kiri atas
Menu navigasi horizontal di bagian header website. Jika item menu ada banyak, gunakan dropdown
Search bar di pojok kanan atas
Value proposition di bagian header
Title tag deskriptif nan singkat di bagian header, misalnya “Tukang Kunci 24 Jam”
Copy yang menjelaskan produk atau layanan setelah header
Social proof (testimoni atau daftar konsumen terkenal Anda) di bawah copy penjelasan produk atau layanan
Call to action di bawah social proof
Link media sosial di bagian footer
Jangan lupa, hindari penggunaan “false bottom”, bagian halaman yang berlatar belakang gelap. Alasannya, pengunjung website umumnya berpikir bahwa itu adalah akhir dari halaman dan membuat mereka meninggalkan website Anda.
Sebaiknya Anda memperhatikan pemilihan warna background jika ingin memvariasikannya di sepanjang halaman web tanpa berujung adanya false bottom.
Tips 3: Gunakan Nama Menu yang Jelas
Menu di halaman utama mewakili halaman lain di website. Maka, menuliskan menu dengan jelas dapat membantu pengunjung menuju halaman yang diinginkan dengan mudah.
Mari perhatikan contoh dua menu website yang menjual peralatan petualangan berikut ini:
Menu pertama menggunakan nama yang spesifik, seperti “home” dan “layanan kami”. Sementara menu kedua hanya menggunakan nama yang umum, seperti “kompas”, “kronometer”, dan “peta”.
Nah, menu pertamalah yang harus Anda gunakan karena lebih memudahkan pengunjung.
Selain itu, nama menu yang deskriptif juga baik untuk upaya SEO. Alasannya, Google akan lebih cepat memahami konteks website Anda. Hal tersebut Google gunakan untuk menilai relevansi website dengan kueri pencarian penggunanya.
Ngomong-ngomong soal menu navigasi, mungkin Anda juga penasaran, urutan menu yang baik itu seperti apa ya?
Tenang saja, Anda tidak perlu memusingkan hal tersebut. Sebab, penelitian menunjukkan bahwa urutan menu website tidak berdampak apapun.
Selama menu navigasi Anda mudah dilihat, terletak di header, dan menggunakan nama yang deskriptif, hal itu sudah baik.
Tips 4: Tampilkan Value Proposition di Bagian Atas Homepage
Apa sih yang ingin Anda tawarkan kepada konsumen? Nah, itulah informasi value proposition yang sebaiknya ditempatkan di bagian atas halaman utama website Anda.
Secara teknis, penempatan pesan utama tersebut di area above the fold sebuah homepage, yaitu bagian yang muncul pertama kali saat halaman terbuka.
Tips 5: Jelaskan Detail Produk/Layanan Lengkap dengan CTA
Untuk produk bisnis yang belum banyak dipahami konsumen, jelaskan manfaatnya dengan lengkap. Jadi, Anda tidak perlu ragu untuk membuat homepage yang panjang.
Crazy Egg, penyedia tool untuk melacak aktivitas pengunjung website, adalah salah satu contoh yang berhasil memanfaatkan homepage panjang. Dengannya, konversi penjualan bisa meningkat hingga 30 persen.
Nah, setelah penjelasan produk, jangan lupa berikan solusi lewat sebuah CTA yang akan menuntun konsumen ke pembelian produk. Namun, tempatkan CTA di tempat yang tepat, ya.
Menurut sebuah penelitian, strategi penempatan CTA seperti itu bisa meningkatkan konversi sebanyak 20 persen.
Oh ya, agar semakin efektif, pastikan tombol CTA Anda terlihat mencolok. Salah satu caranya adalah dengan memanfaatkan warna.
Untuk memilih warna yang tepat untuk tombol CTA, ada tiga cara yang bisa Anda lakukan.
Pertama, pastikan warna tombol kontras dengan background halaman.
Coba lihat contoh di bawah ini. Kalau tombol CTA warnanya tidak kontras dengan latar belakangnya seperti pada “Show me the Deal”, bagaimana mungkin bisa menarik perhatian pengunjung, ya?
Bandingkan dengan CTA dengan warna orange terang yang tampak beda ini. Anda langsung akan melihatnya, bukan?
Kedua, bedakan warna tombol dengan elemen-elemen lain yang ada di sekitarnya agar pengunjung bisa fokus. Atau, kalau tetap ingin menggunakan warna sama karena terkait brand, berikan negative space.
Ketiga, pastikan warna tombol dan warna teks juga kontras agar pesan terlihat jelas.
Desain website yang minimalis juga layak dicoba, lho. Ada dua alasannya.
Pertama, makin sedikit elemen visual, makin kecil ukuran file halaman website. Jadi, website bisa loading lebih cepat, sehingga tidak membuat pengunjung menunggu.
Kedua, desain minimalis membantu pengunjung mendapat informasi dengan mudah. Misalnya, dengan latar belakang satu warna dan negative space yang cukup, pengunjung bisa membaca penjelasan produk lebih mudah.
Selain itu, Anda juga bisa membuat desain minimalis dengan menghindari penggunaan slider. Meskipun bersifat interaktif karena bisa digeser-geser pengunjung, slider memiliki beberapa kekurangan, seperti:
Memberatkan loading halaman
Tidak cocok untuk perangkat mobile
Memakan banyak tempat
Belum tentu menarik perhatian pengunjung karena bisa membingungkan
Lalu, apakah berarti Anda tidak boleh memakai slider? Sebaiknya iya. Tapi, kalau kompetitor menggunakannya dan pengunjung menyukainya, Anda bisa mencobanya
Caranya, Anda bisa melakukan A/B testing, yaitu membuat satu desain menggunakan slider dan satunya tanpa slider. Pelajari mana yang lebih disukai pengunjung.
Satu elemen lagi yang perlu Anda hindari adalah accordion. Elemen tersebut memungkinkan Anda untuk menampilkan banyak informasi di dalam satu halaman tanpa memakan banyak tempat. Contohnya seperti di bawah ini:
Meski demikian, accordion justru menyulitkan pengunjung untuk menemukan informasi di halaman Anda. Apalagi, berdasarkan sebuah penelitian, pengunjung website cenderung suka halaman yang teksnya bisa dibaca dengan cara scanning.
Tips 7: Gunakan Gambar dengan Tepat
Web design yang efektif harus didukung pemilihan gambar yang tepat. Namun, pastikan Anda tidak menggunakan stock image, ya. Sebab, meskipun praktis, gambar terlihat tidak unik. Pasalnya, siapapun bisa menggunakannya.
Kesannya malah jadi tidak orisinal dan kredibilitas website jadi dipertanyakan, bukan?
Alasan lainnya adalah stock image kurang efektif untuk meningkatkan konversi. Karena gambar yang Anda produksi sendiri bisa meningkatkan penjualan hingga 35 persen.
Jadi, tak ada salahnya menyediakan dana khusus untuk menggunakan jasa fotografer untuk mendapatkan hasil lebih baik.
Tips desain website berikutnya adalah menampilkan wajah orang di website Anda karena lebih mudah menarik perhatian pengunjung.
Bahkan, hasil studi Basecamp menunjukkan bahwa halaman website yang menampilkan wajah orang menghasilkan konversi 47 persen lebih banyak.
Kenapa bisa begitu ya? Anda cenderung melirik ke arah yang orang lain lihat karena rasa ingin tahu, kan? Hal itu terjadi juga ketika mengakses website. Jadi, Anda bisa memanfaatkan gambar wajah orang untuk menunjuk objek penting di halaman web.
Supaya Anda punya gambaran, mari perhatikan studi eye tracking pada dua contoh desain di bawah yang menunjukkan titik-titik yang dilihat oleh 106 subjek penelitian. Semakin hangat warnanya, semakin lama subjek memperhatikan sebuah titik:
Seperti terlihat, ketika pose bayi menatap ke depan, orang lebih memperhatikan wajah si bayi. Sementara itu, pada saat bayi menatap ke arah teks, orang tidak hanya memperhatikan wajah si bayi, tetapi juga teks yang ada di sebelah kanan.
Artinya, arah pandang wajah model di halaman website berpengaruh terhadap pengunjung.
Tips 8: Jangan Arahkan Pengunjung Homepage ke Situs Lain
Homepage berfungsi untuk mengenalkan jasa atau produk Anda. Jadi, jangan meletakkan link keluar yang malah mengajak pengunjung keluar halaman tanpa sempat mengenal produk dengan baik.
Sebagai contoh, Anda boleh saja menampilkan link ke blog tapi letakkan linknya di bawah penjelasan produk dan CTA. Dengan begitu, pengunjung tidak buru-buru meninggalkan homepage dan malah lupa dengan tujuan mereka ke website Anda.
Tips 9: Tulis Judul Subheading yang Jelas
Ketika ingin mengisikan informasi website, bisa jadi Anda tidak tahu harus menuliskan apa, terutama untuk subheading-nya. Hal itu bisa mendorong Anda untuk membuat judul subheading yang terlalu umum, seperti “Layanan Kami”, “Misi Kami”, “Tim Kami”, dan lain-lain.
Padahal, hal itu akan menyulitkan pengunjung dan Google untuk memahami konteks website Anda.
Nah, alih-alih judul subheading yang terdengar umum, Anda perlu menggunakan judul yang deskriptif. Contohnya seperti di bawah ini:
Di contoh tersebut, mengganti “Produk Kami” dengan “Teleskop Kami”, akan membuat subheading lebih jelas dan mudah dipahami sesuai dengan produk yang ditawarkan.
Bahkan, pengunjung yang membaca secara singkat pun bisa langsung tahu apa yang Anda tawarkan di dalam penjelasan tersebut.
Tips 10: Membuat Copy yang Mudah Dipahami
Setelah menentukan judul subheading, tentunya Anda perlu membuat tulisan atau copy untuk menjelaskannya. Lalu, apa saja tips membuat copy yang baik?
Tips pertama adalah memperhatikan panjang paragraf. Agar copy mudah dibaca, usahakan agar paragrafnya tidak lebih dari empat kalimat. Kalau lebih dari itu, pengunjung akan enggan membacanya.
Nah sama halnya dengan kalimat yang panjang, usahakan agar tidak terdiri lebih dari 12 kata.
Tips selanjutnya adalah meminimalisir istilah-istilah yang tidak familiar agar informasi mudah dipahami. Menurut sebuah penelitian, menggunakan kata-kata umum dapat meningkatkan pemahaman tulisan pembaca.
Jadi daripada menggunakan kata-kata seperti konversi, Anda dapat menggunakan istilah yang lebih umum seperti penjualan dan pelanggan.
Jadi jika Anda telah menerapkan dua hal di atas, Anda juga harus meningkatkan keengganan pengunjung.
Loss aversion adalah pola pikir dimana orang cenderung terpaku pada kerugian yang datang dari hal yang sama, daripada puas dengan keuntungan dari suatu hal.
Misalnya, rasa takut kehilangan Rp 100.000 lebih besar daripada rasa senang menerima nominal tersebut. Unik bukan?
Jadi bagaimana Anda menggunakan keengganan rugi?
Anda dapat menjelaskan kerugian yang diderita konsumen tanpa produk atau layanan Anda. Baru setelah itu tunjukkan manfaat yang akan mereka terima. Ini mendorong pengunjung untuk menggunakan layanan atau produk Anda.
Tips 11: Sediakan FAQ di Website
Adanya FAQ (pertanyaan yang sering ditanyakan) pada sebuah website akan memudahkan pengunjung untuk mendapatkan informasi umum dengan lebih cepat. Sebab, sebagian besar pertanyaan mereka akan terjawab di bagian tersebut.
Untuk membuat FAQ yang relevan, Anda bisa mengirimkan survei dan menggunakan jawabannya sebagai bahan untuk memperbarui informasi di dalam website.
Berikut ini adalah beberapa contoh pertanyaan yang bisa Anda gunakan dalam survei tersebut:
Masalah apa yang membuat Anda menggunakan layanan/produk kami?
Apakah Anda sudah mencari solusi masalah Anda di tempat lain? Jika ya, mengapa Anda beralih ke kami?
Apa yang membuat Anda yakin dengan layanan/produk kami?
Ketika memilih layanan/produk kami, apa saja yang menjadi pertimbangan Anda?
Apa saja manfaat yang Anda dapatkan setelah menggunakan layanan/produk kami?
Kalau baru memulai website dan belum punya konsumen, Anda juga bisa membuat FAQ berdasarkan buyer persona yang Anda tentukan.
Tips 12: Tampilkan Social Proof
Bagi 88 persen konsumen online, bukti sosial merupakan faktor yang perlu dipertimbangkan sebelum melakukan transaksi. Jadi, jika bisnis Anda tidak memiliki ulasan atau tanda kredibilitas lainnya, konsumen mungkin tidak tertarik.
Agar pelanggan target tidak beralih ke pesaing, Anda perlu menampilkan bukti sosial di situs. Terutama di halaman rumah.
Untuk membuat situs web Anda terlihat lebih kredibel, Anda dapat menampilkan beberapa jenis bukti sosial secara bersamaan. Misalnya testimonial, statistik dan logo dari beberapa konsumen terkenal.
Tips 13: Buat Formulir untuk Mengumpulkan Leads
Tips desain website penting lainnya adalah dengan menampilkan form lead untuk menarik pengunjung yang belum siap bertransaksi namun sudah tertarik dengan bisnis Anda.
Anda dapat menampilkan formulir sebagai elemen statis di bagian bawah halaman beranda atau sebagai popup.
Nah, agar pengunjung tertarik untuk mendaftarkan alamat email mereka, formulir Anda harus memiliki tiga hal, yaitu:
Tampilan yang mencolok
Informasi tentang apa yang akan pengunjung dapatkan dengan mendaftar.
Social proof (jika memungkinkan)
Kalau Anda butuh inspirasi pop-up leads, contoh di atas ini bisa jadi salah satunya. Alasannya, CTA-nya sangat mencolok dan copynya tidak hanya menyebutkan manfaat, tetapi juga social proof.
Bayangkan dengan informasi bahwa pengunjung akan mendapatkan insight social media marketing yang sudah didownload oleh 390.000 orang, mereka akan tertarik, bukan?
Wah, banyak tips desain website yang bisa diterapkan? Mulai dari tata letak hingga gambar dan informasi produk. Semua elemen tersebut harus dilaksanakan dengan tepat agar pengunjung merasa nyaman dan tertarik untuk membeli produk tersebut.
Namun, tentunya tidak cukup hanya menerapkan tips desain website saja. Anda membutuhkan website yang didukung oleh hosting terbaik yang cepat dan stabil untuk menampung banyak pengunjung.
Nah, Creative Design Bali adalah pilihan tepat untuk Anda dengan berbagai fitur-fitur seperti:
Imunify360 untuk mencegah serangan DDoS dan malware di website.
Web server super cepat LiteSpeed Enterprise.
WordPress Accelerator untuk meningkatkan kecepatan dengan satu klik.
WordPress Management yang memudahkan pengelolaan website berbasis WordPress.
Staging yang sangat berguna ketika Anda ingin merubah atau memperbaiki desain website.
Email Newsletters!
Daftar untuk menerima berita baru dari konten Creative Design Bali, update, survei dan penawaran.