Jika Anda merupakan pebisnis yang sedang mencari pendanaan atau ingin bekerja sama dengan perusahaan lain, Anda harus mulai menyusun pitch deck dari sekarang. Sebab, pitch deck adalah cara jitu untuk bisa memenangkan hati pihak yang ingin Anda ajak kerja sama.
Lantas, bagaimana sih cara membuat pitch deck yang bisa menarik minat audiens?
Di artikel ini, Anda akan mempelajari apa itu pitch deck. Mulai dari pengertian, elemen yang wajib ada di dalamnya, cara membuat, hingga contoh pitch deck terbaik untuk inspirasi Anda. Sudah tidak sabar? Langsung saja, yuk simak artikelnya!
Baca Juga : Begini Cara Melakukan Optimasi SEO di Instagram
Apa Itu Pitch Deck?
Pitch deck adalah materi presentasi singkat yang bisa memberikan gambaran umum tentang rencana bisnis Anda. Tujuan utamanya yaitu untuk menarik calon investor agar mereka bersedia memberikan pendanaan.
Oleh karena itulah, pitch deck harus berisi materi yang jelas dan lugas serta didukung data yang baik dan visual yang menarik.
Nah, selain itu, pitch deck juga memiliki fungsi lain. Beberapa manfaat yang bisa Anda dapatkan dari membuat pitch deck adalah:
- Menyampaikan ide bisnis – memudahkan Anda memberikan gambaran umum tentang ide bisnis ke calon investor.
- Membangun branding – pitch deck bisa menjelaskan keunggulan bisnis Anda kepada calon investor. Kelebihan ini bisa menjadi pembanding dengan kompetitor, terutama dalam hal Unique Selling Proposition.
- Mendapatkan suntikan modal – seperti yang tadi dibahas, fungsi pitch deck adalah untuk mengajukan pendanaan ke investor. Kalau Anda berhasil menyajikan presentasi dengan baik, tentu investor akan semakin yakin menggelontorkan dana untuk bisnis Anda.
- Menjalin kerja sama – tak hanya ditujukan bagi investor, pitch deck juga bisa digunakan untuk meyakinkan klien atau perusahaan lain yang akan diajak bekerja sama.
Sudah paham apa itu pitch deck, ‘kan? Selanjutnya, mari ketahui apa saja elemen yang harus ada dalam pitch deck!
Elemen Utama dalam Slide Pitch Deck
Agar bisa menarik klien, calon mitra, dan calon investor, ada beberapa elemen utama dalam pitch deck yang wajib ada. Tentu saja tujuannya agar pitch deck bisnis Anda lebih efektif dan menarik.
Sebelum memulai cara membuat pitch deck, ketahui dulu 11 elemen pitch deck yang harus ada di slide presentasi Anda, yaitu:
1. Permasalahan
Jelaskan masalah yang melatarbelakangi munculnya ide bisnis Anda di slide ini dalam cara yang mudah dipahami. Identifikasi pihak-pihak yang terdampak oleh masalah tersebut karena merekalah target pengguna Anda.
Setelah berhasil menguraikan masalahnya, Anda pun akan menemukan fondasi untuk menghadirkan solusi yang tepat dan menjabarkannya di slide berikutnya yang menjelaskan kelebihan solusi Anda dibanding kompetitor.
2. Solusi
Setelah permasalahan, elemen wajib berikutnya dalam pitch deck adalah solusi. Anda perlu menjelaskan bagaimana produk Anda mampu menjadi solusi masalah yang tadi disampaikan.
Gunakan bahasa yang mudah dimengerti investor, apakah layanan Anda berbentuk barang, atau jasa semacam aplikasi, situs, atau software. Jelaskan juga keuntungan yang bisa didapatkan oleh konsumen.
3. Produk
Di bagian ini, yang wajib Anda uraikan di pitch deck adalah alur penggunaan produk. Jika berbentuk barang fisik, lampirkan foto produk dari beberapa sudut pandang. Sedangkan, untuk barang non-fisik seperti aplikasi, Anda bisa melampirkan screenshot dari beberapa bagian.
Sampaikan juga nilai produk Anda di slide ini. Nilai produk atau value proposition adalah kelebihan produk Anda yang bisa memecahkan masalah atau memenuhi kebutuhan customer.
Tunjukkan keunggulan produk Anda dalam pitch deck untuk membentuk kesan positif di benak investor terhadap produk Anda.
4. Model Bisnis
Setelah memahami masalah dan solusi, calon investor perlu mengetahui bagaimana bisnis Anda menghasilkan keuntungan. Hal inilah yang disebut dengan model bisnis. Jadi, slide ini memuat gambaran bagaimana Anda melakukan monetisasi.
Hal-hal yang perlu Anda bahas secara singkat dalam elemen pitch deck ini adalah:
- Revenue streams (aliran pendapatan): sumber pendapatan bisnis Anda. Jadi, Anda harus mengetahui dari mana dan bagaimana bisnis Anda mendapatkan pemasukan.
- Cost structure (struktur biaya): biaya yang harus dikeluarkan untuk mengoperasikan bisnis Anda.
- Break even point (BEP): perhitungan kapan bisnis Anda balik modal.
5. Peluang dan Kondisi Pasar
Sampai di sini, investor sudah memahami produk yang Anda tawarkan. Lalu, muncul pertanyaan selanjutnya:
Berapa banyak orang yang membutuhkan produk Anda dan siapa saja mereka?
Informasi ini penting bagi investor sebagai gambaran seberapa besar peluang bisnis Anda menghasilkan keuntungan. Agar investor percaya bahwa prospek bisnis Anda menjanjikan, Anda perlu mencantumkan data yang kredibel.
Anda bisa memanfaatkan data dari berbagai sumber untuk menjawab pertanyaan ini. Misalnya, data Badan Pusat Statistik (BPS) untuk mengukur jumlah penduduk yang termasuk dalam target pasar Anda berdasarkan usia, jenis kelamin, sampai profesi.
Anda juga bisa melakukan survey atau riset pasar untuk mengumpulkan data yang lebih spesifik, tergantung jenis data yang Anda butuhkan. Kemudian, sampaikan data tersebut dalam bentuk grafik, pie chart, atau infografis agar lebih menarik.
6. Kompetitor
Elemen lain yang tidak boleh Anda lewatkan dalam membuat pitch deck adalah kompetisi. Tujuannya yaitu untuk menggambarkan peta kompetisi dan apa yang membuat Anda lebih unggul dari kompetitor.
Namun, saat menjabarkan siapa saja kompetitor Anda, jangan pernah menyampaikan bahwa saat ini Anda tidak memiliki kompetitor. Calon investor justru akan meragukan prospek bisnis Anda. Sebab, produk yang tidak memiliki kompetitor itu terkesan seperti produk yang tidak terlalu dibutuhkan oleh masyarakat.
7. Strategi Pemasaran
Meskipun sangat menarik dan memberi banyak manfaat kepada calon pembeli, belum tentu produk atau layanan yang Anda tawarkan akan laku di pasaran. Nah, ini semua bergantung pada strategi marketing yang Anda terapkan.
Itulah mengapa, calon investor perlu mengetahui apa saja strategi Anda untuk mencapai target penjualan.
8. Traksi
Traksi atau traction adalah tahap awal pertumbuhan bisnis yang berfokus pada meningkatkan brand awareness, memastikan produk memiliki posisi yang oke di pasaran, sampai memperkuat perkembangan tim.
Mengapa elemen traksi penting? Sebab, meyakinkan investor tidak cukup hanya bermodalkan rencana bisnis. Anda harus memberikan bukti nyata bahwa bisnis Anda akan berhasil dan punya potensi besar di masa depan.
Jadi, di slide ini Anda harus memaparkan hasil eksekusi rencana bisnis Anda di periode sebelumnya. Beberapa informasi yang wajib ada di slide ini yaitu peningkatan penjualan, kenaikan jumlah pengguna, hingga pertumbuhan margin keuntungan.
Intinya, Anda harus menampilkan data yang menunjukkan performa positif produk Anda di pasar. Hal ini juga akan mengurangi kekhawatiran investor terhadap risiko yang mungkin akan Anda hadapi di masa depan.
Baca Juga : Apa itu Target Pasar?
9. Finansial
Kondisi finansial perusahaan juga menjadi pertimbangan penting bagi investor, lho. Kemampuan Anda dalam mengatur keuangan perusahaan menggambarkan bagaimana dana investor akan dikelola.
Nah untuk meyakinkan investor, coba berikan data tentang jumlah pendapatan, jumlah uang yang akan dihabiskan untuk pemasaran, penjualan, pengembangan produk, hingga layanan pelanggan.
10. Tim
Elemen Tim wajib ada dalam pitch deck untuk menunjukkan siapa saja anggota tim Anda. Biasanya, investor ingin melihat apakah bisnis Anda memiliki seorang Chief Operating Officer, Chief Marketing Officer, atau staff lain yang akan mendukung jalannya bisnis.
Yakinkan pihak investor bahwa bisnis Anda berada di tangan orang-orang profesional dan ahli di bidangnya. Dengan demikian, mereka tidak akan ragu lagi untuk turut berperan dalam bisnis Anda.
11. Investasi
Pada tahap ini, investor sudah memahami bisnis yang Anda jalankan. Nah, sekarang saatnya mengajukan penawaran.
Penting untuk menentukan nilai investasi secara realistis serta mematangkan rencana alokasi. Investor harus yakin bahwa Anda mampu mengelola dana yang mereka investasikan dan memberikan imbal hasil yang menguntungkan di masa depan.
Di slide ini, Anda harus menjelaskan poin-poin berikut pada investor:
- Berapa banyak dana investasi yang Anda butuhkan?
- Bagaimana Anda akan menggunakan dana tersebut?
- Apa impact investasi tersebut pada tujuan jangka panjang bisnis Anda?
- Keuntungan apa yang bisa investor dapatkan?
- Kapan dan bagaimana cara Anda memberikan keuntungan pada investor?
Cara Membuat Pitch Deck yang Baik dan Menarik
Menyusun pitch deck itu tidak boleh asal-asalan, lho. Untuk itu, kami akan memberikan tips cara membuat pitch deck yang menarik. Yuk, ikuti langkah-langkahnya:
1. Gunakan Aturan 10/20/30
Karena tak memiliki banyak waktu luang, biasanya investor hanya ingin melihat garis besar produk Anda. Jadi, Anda harus bisa memberikan gambaran yang jelas dalam waktu singkat.
Guy Kawasaki, tokoh besar dalam dunia marketing, memperkenalkan aturan 10/20/30 dalam menyampaikan presentasi. Maksud dari 10/20/30 adalah:
- 10: banyaknya slide yang direkomendasikan untuk pitch deck
- 20: lamanya menit durasi yang diperlukan untuk presentasi
- 30: ukuran font minimal yang dianjurkan untuk teks presentasi
Angka-angka tersebut bukan aturan tetap, Anda bisa menyesuaikannya dengan kebutuhan.
Kemudian, Anda boleh menyiapkan data sebanyak mungkin untuk menunjang presentasi, tapi sebaiknya jadikan sebagai lampiran saja. Anda bisa menunjukkan data tambahan tersebut jika calon investor memintanya.
2. Bermain dengan Visual
Ada ratusan bahkan ribuan bisnis lain yang berebut perhatian investor. Nah, salah satu cara memenangkan persaingan ini adalah visualisasikan pitch deck Anda sebaik mungkin. Gunakan diagram, ilustrasi, dan gambar yang menarik perhatian.
Tips cara membuat pitch deck menarik yang tak kalah penting adalah, pastikan setiap unsur desain dalam pitch deck selaras dengan brand Anda. Mulai dari kombinasi warna, jenis huruf, dan unsur-unsur lainnya.
3. Buat Pitch Deck Sesimpel Mungkin
Pitch deck bukanlah bisnis plan yang mesti memuat informasi sedetail mungkin. Justru, materinya harus tetap singkat namun mampu memberikan gambaran yang jelas. Alasannya, slide yang terlalu padat justru akan mengurangi daya tarik.
Nah untuk menyusun presentasi singkat, ada beberapa trik yang bisa Anda coba. Mulai dari hapus teks yang tak perlu, kurangi gambar dekoratif, gunakan font yang mudah dibaca, dan kemas narasi ke dalam diagram.
4. Hindari Menyisipkan Banyak Data
Di tahap perkenalan, investor tidak akan terlalu memikirkan akurasi data yang Anda tunjukkan dalam pitch deck. Mereka justru lebih ingin melihat bagaimana Anda menganalisis data dan menghubungkannya dengan bisnis.
Jadi, hindari menumpuk banyak data di slide. Tampilkan data-data yang paling penting saja sebagai gambaran.
5. Jangan Gunakan Kalimat yang Bertele-tele
Biasanya, investor hanya akan membaca sekilas untuk menghemat waktu dan berusaha menangkap produk apa yang sedang Anda kembangkan.
Karena itu, hindari penggunaan kata-kata yang rumit dan bertele-tele. Tips cara membuat pitch deck ini perlu Anda terapkan supaya investor bisa lebih mudah memahami presentasi Anda.
Contoh Pitch Deck Terbaik
Setelah membaca elemen wajib dan cara membuat pitch deck, Anda mungkin penasaran, seperti apa sih pitch deck yang baik dan efektif?
Tenang saja, kami sudah mengumpulkan contoh pitch terbaik dari perusahaan-perusahaan besar di dunia. Langsung scroll ke bawah, yuk!
1. Airbnb
Contoh pitch deck yang pertama adalah milik Airbnb, yang bisa Anda lihat di sini. Perusahaan yang bergerak di bidang persewaan homestay ini memiliki pitch yang menarik.
Cara Airbnb mengemas data dengan dukungan gambar patut mendapat acungan jempol. Di slide 5 misalnya, Airbnb menyajikan market size ke dalam tiga lingkaran.
Lingkaran paling besar menggambarkan market size global yang nilainya paling tinggi. Semakin ke kanan, semakin rendah nilainya, ukuran lingkaran pun semakin kecil.
Trik ini akan memudahkan investor dalam membandingkan nilai antar-variabel. Hanya dengan lingkaran biru sederhana, Airbnb mampu melakukan visualisasi data dengan gaya yang cerdas.
2. Dropbox
Contoh pitch deck milik Dropbox juga punya pitch deck yang tak kalah ampuh. Apa yang bisa Anda tiru?
Di slide kedua, Dropbox berhasil menarik perhatian dengan headline:
“Storage is a mess”
Didukung dengan foto ruangan berantakan untuk menggambarkan permasalahan target market. Inilah yang ingin Dropbox selesaikan dengan layanan cloud mereka. Trik penyampaian masalah dan solusi yang cerdas!
3. Tinder
Daya tarik pitch deck Tinder ada di cara menjelaskan produk mereka, yaitu dengan storytelling. Cerita berawal dari tokoh bernama Matt yang tertarik pada seorang gadis yang dia temui di pesta. Namun, Matt tidak berani menyapa gadis tersebut. Solusinya: Tinder!
Teknik storytelling terbukti efektif untuk memperkuat pesan, dan Tinder berhasil melakukannya dengan sangat baik!
Baca Juga : 5 Jenis Iklan Online Yang Paling Menguntungkan
Sudah Siap Membuat Pitch Deck untuk Bisnis Anda?
Nah, sekarang Anda sudah mengetahui apa itu pitch deck. Jadi, pitch deck adalah materi presentasi singkat yang menjelaskan ide bisnis suatu usaha rintisan. Selain dapat berfungsi sebagai bentuk perkenalan diri, pitch deck juga bisa memperkuat branding bisnis Anda.
Cara membuat pitch deck untuk meyakinkan investor juga tidak sulit, kok. Anda bisa mengikuti langkah-langkah yang telah kami jabarkan di artikel ini. Namun, supaya presentasi Anda lebih kuat, Anda bisa membuat website bisnis.
Dengan website, bisnis Anda akan tampil lebih profesional dan terpercaya di mata investor. Kemudian, sertakan alamat website Anda di pitch deck agar calon investor semakin yakin untuk berinvestasi.