Toko online Anda belum punya landing page? Aduh, sayang sekali! Padahal, landing page bisa membantu Anda menghasilkan lebih banyak rupiah dari website toko online Anda. Tapi sebentar…. Jangan-jangan Anda belum tahu apa itu landing page?
Di artikel kali ini, Anda akan menemukan penjelasan dari A sampai Z soal landing page. Mulanya kita akan pahami dulu definisi landing page serta fungsinya. Setelah itu, Anda akan dapatkan informasi yang lebih dalam.
Penjelasan soal beda antara landing page dan homepage juga akan dibahas. Begitu pula dengan jenis-jenis landing page yang kerap digunakan.
Karena kami ingin penjelasan ini tuntas, tak lupa juga kami sertakan contoh-contoh landing page. Dari contoh itulah kami harap Anda bisa terinspirasi membuat landing page untuk bisnis Anda sendiri.
Terakhir, Anda juga akan menemukan sekilas cara membuat landing page. Plus, ada beberapa tips yang bisa membantu Anda dalam membuat landing page yang menghasilkan uang.
Tanpa berlama-lama lagi, mari kita kupas semua hal soal landing page~
Baca Juga : Berikut adalah 10+ tip desain situs web teratas yang dapat Anda terapkan
Apa Itu Landing Page?
Landing page adalah halaman dalam website yang didesain khusus dengan mindset marketing. Halaman inilah yang ditampilkan ketika pengunjung mengakses website dari hasil pencarian berbayar (paid search).
Membuat landing page adalah upaya meningkatkan pengalaman pengunjung di website. Sebab, ketika pengunjung sudah nyaman, mereka akan mau membeli produk, atau melakukan aktivitas online lainnya sesuai yang Anda inginkan. Itulah mengapa landing page juga menjadi salah satu strategi conversion rate optimization.
Perbedaan Landing Page dan Homepage
Bicara gamblang soal perbedaan landing page dan homepage itu soal gampang. Namun, membeberkan perbedaan keduanya secara langsung takkan membuat Anda paham konsep di baliknya.
Maka dari itu, kami akan sekilas bahas bagaimana homepage dan landing page bekerja. Supaya lebih mudah, kita akan bahas dari halaman hasil pencarian atau search engine result page.
Tampilan hasil pencarian Google rata-rata terlihat seperti di atas. Setidaknya ada empat elemen yang ada di halaman tersebut, yaitu:
1. Paid search results (Google Adwords – Search Campaign)
2. Paid search results (Google Adwords – Shopping Campaign)
3. Featured snippets
4. Organic search results
Hasil pencarian organik dan featured snippets (nomor 3 dan 4) sedikit sulit untuk Anda intervensi. Hanya website yang berkualitas serta teroptimasi baik secara SEO on page maupun SEO off page yang bisa menempati kedua bagian itu.
Lain halnya dengan paid search results di nomor 1 dan 2 yang menggunakan strategi Search Engine Marketing. Anda bisa mempersiapkan halaman khusus agar pengguna tertarik membeli setelah mengklik iklan bisnis Anda.
Itu mengapa jika Anda masih belum memiliki landing page, ada kemungkinan besar toko online Anda ditinggal oleh calon pelanggan.
Fungsi landing page inilah yang membedakannya dari homepage. Ketika landing page punya dua tugas khusus, fungsi homepage punya tugas yang lebih umum.
Jika diibaratkan rumah, homepage adalah beranda depan kediaman Anda. Ia adalah wajah dari “rumah”. Suatu hal yang menarik pengunjung untuk datang dan berkunjung.
Karenanya, beranda rumah itu memiliki begitu banyak dekorasi. Kalau dalam web, dekorasi ini bisa berwujud berbagai tombol navigasi, tampilan visual, dan tulisan.
Berbeda halnya dengan landing page yang spesifik. Landing page bisa diibaratkan ruang-ruang khusus dalam rumah. Entah itu ruang tamu, ruang keluarga, dapur, kamar tidur, ataupun kamar mandi. Intinya, landing page hanya memiliki satu fungsi yang spesifik.
Cukup dengan perumpamaan. Jadi, beginilah perbedaan antara landing page dengan homepage:
Karakteristik Homepage:
- Biasanya memuat tampilan utama sebuah website;
- Umumnya merupakan halaman pertama yang dilihat ketika membuka sebuah website;
- Menampilkan tombol navigasi dan URL menuju halaman penting di website;
- Merupakan etalase bagi pelanggan untuk mempelajari semua produk dan layanan yang ditawarkan.
Karakteristik Landing Page:
- Landing page adalah halaman yang memiliki fungsi khusus dalam website;
- Mengajak pengguna untuk melakukan aksi tertentu. Misalnya, membeli produk, mengisi formulir, atau mempelajari informasi yang diberikan.
Kini, Anda sudah paham perbedaan antara homepage dan landing page. Supaya pemahaman Anda lebih dalam lagi, di bagian berikutnya kita akan bahas jenis-jenis landing page.
Fungsi Landing Page
Berdasarkan jenisnya, ada dua fungsi utama landing page. Pertama, landing page bisa dipakai untuk mengumpulkan data pengunjung potensial atau leads. Leads inilah yang dijaga oleh bisnis. Kemudian calon pelanggan ini diharapkan melakukan pembelian di masa mendatang.
Kedua, landing page juga bisa berfungsi untuk mempercepat transaksi. Halaman ini minim distraksi dari menu dan tombol navigasi lainnya. Dengan kata lain, landing page memberikan jalan khusus bagi pengunjung untuk mengakses produk atau layanan yang ingin dibeli.
Jenis-Jenis Landing Page
Secara umum, ada dua jenis landing page. Pertama adalah lead generation landing pages (kadang disebut juga lead gen atau lead capture pages). Lalu yang kedua adalah click-through landing pages. Berikut adalah penjelasan singkatnya:
Lead generation landing pages berfungsi untuk mengumpulkan data calon pelanggan. Utamanya, data dalam bentuk nama dan alamat email. Kedua data ini kemudian akan disimpan dan dipakai bisnis untuk merawat hubungan dengan calon pelanggan.
Lewat alamat email itulah pemilik bisnis biasanya mengirimkan berbagai info promo dan diskon, berita, artikel blog, dan konten lainnya (ebook, checklist, dan materi yang bisa diunduh lainnya). Praktik macam ini umum dipakai dalam model marketing B2B. Hal serupa juga sering dipakai dalam bisnis dengan produk atau layanan berbiaya tinggi.
Click-through landing pages biasanya dipakai dalam e-commerce atau model marketing B2C. Halaman yang ditampilkan biasanya hanya membuat satu tombol sederhana. Tombol tersebut sering memuat tulisan semacam “Pilih Sekarang”, “Beli Sekarang”, “Shop Now” dan sebagainya.
Halaman macam ini menggiring pengunjung untuk segera melakukan pembelian di website. Tombol navigasi yang terbatas memperkecil kemungkinan pengunjung untuk “melompat” ke halaman lainnya.
Contoh-Contoh Landing Page
Kita sudah bicara soal apa itu landing page, fungsinya, perbedaan homepage dengan landing page, serta jenis-jenisnya. Tapi rasanya, pembahasan takkan lengkap tanpa adanya contoh-contoh landing page yang apik.
Karena kami baik hati (hehe), berikut kami sertakan beberapa contoh landing page yang inspiratif. Tak cuma screenshot dan sedikit deskripsi saja. Kami juga akan mengulas mengapa desain landing page patut dijadikan inspirasi.
Airbnb
Airbnb merupakan platform persewaan properti. Startup ini bekerja semacam broker antara pemilik properti dengan siapa saja yang tertarik menggunakan properti tersebut.
Baru-baru ini Airbnb juga melebarkan sayap ke arah lainnya. Tak cuma properti saja, sekarang segala pengalaman berwisata bisa diatur dengan Airbnb. Mulai dari tur kuliner, kelas memasak, konser, touring, hingga pengalaman wisata yang berdampak sosial.
Semuanya bisa diatur lewat Airbnb.
Nah, kini saatnya bicara soal landing page. Gambar di atas merupakan landing page untuk partner Airbnb. Di bagian kanan Anda bisa mengecek perkiraan uang yang didapatkan dengan menyewakan properti lewat Airbnb.
Baca Juga : Variasi Font Yang Cocok Untuk Website Kamu
Tips membuat landing page ala Airbnb:
- Tampilkan foto interaksi manusia ketika Anda bermaksud mengajak user bergabung ke program Anda.
- Objek yang diletakkan di sebelah kiri akan jadi fokus user. Maka, tentukan poin apa yang ingin ditonjolkan dari bisnis Anda.
- Buat formulir dengan kolom isian yang singkat. Format macam ini meningkatkan keinginan user untuk mengisinya.
Neil Patel
Siapa tak kenal Neil Patel? Ia adalah seorang penulis dan marketer yang sangat berpengaruh di dunia. The Wall Street Journal menyebutnya dalam jajaran influencer di bidang marketing, khususnya via web.
Entrepreneur Magazine memasukkan perusahaan Neil Patel dalam daftar 100 perusahaan brilian. Ia pun sempat disebut sebagai 100 pengusaha sukses di usia bawah 30 oleh Presiden Barack Obama. Neil Patel juga masuk daftar 100 pengusaha sukses di bawah usia 35 yang dibuat oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Dalam websitenya, Neil Patel menyajikan berbagai tool untuk belajar digital marketing. Utamanya, segala tool yang dipakai untuk mengoptimasi performa website bisnis.
Landing page Neil Patel merupakan tipe lead generation landing page. Ia mengajak pengunjungnya untuk mengisi kolom email yang disediakan. Nantinya, lewat alamat email inilah pengunjung mendapatkan berbagai insight dan tips yang dikirim langsung ke inbox.
Tips membuat landing page ala Neil Patel:
- Buat landing page dengan ilustrasi yang simpel, unik, sekaligus meningkatkan rasa ingin berpartisipasi dari pengunjung.
- Ilustrasi lucky wheel atau game sejenisnya bisa meningkatkan rasa buru-buru pengunjung untuk mengikuti tawaran yang disodorkan.
- Buat headline yang singkat, padat, tapi menjanjikan.
- Sertakan keterangan tambahan di bagian bawah. Hal ini untuk menghindari Anda dari tuduhan “penipuan” karena embel-embel win the prize.
- Lampirkan pula URL menuju halaman privacy policy dan term of service. Keduanya penting apalagi jika audiens bisnis Anda merupakan segmen internasional.
Uniqlo
Uniqlo merupakan clothing brand internasional yang cukup digemari kalangan muda. Ia terkenal dengan model pakain yang simpel, versatile, bersih, sekaligus cocok untuk perempuan dan laki-laki.
Kepopuleran clothing brand dari Negeri Sakura ini pun merambah ke banyak negara. Mulai dari Kanada, Bangladesh, Cina, Jerman, India, Indonesia, dan 17 negara lainnya. Di Indonesia sendiri, sudah ada 15 toko yang terbesar di seluruh wilayahnya.
Untuk landing page-nya sendiri, Uniqlo konsisten mengusung nuansa yang simpel. Dengan latar putih, Uniqlo menempatkan logonya di paling atas. Kemudian, terdapat kalimat ajakan untuk mengisi kolom email.
Seperti biasanya, dari situlah Uniqlo mendapatkan data untuk mengirimi Anda berita dan promosi terbaru dari produk-produknya. Tak lupa, Uniqlo juga memberikan opsi promo dan produk apa yang diinginkan.
Tips membuat landing page ala Uniqlo:
- Sesuaikan tampilan landing page dengan branding usaha Anda.
- Tampilkan logo jika desain landing page sudah sangat sederhana. Setidaknya, logo akan membuat tampilan lebih mudah diingat.
- Berikan opsi promosi untuk calon pelanggan. Dengan begitu, calon pelanggan hanya akan mendapatkan info yang paling relevan dan diinginkan.
- Opsi “laki-laki” dan “perempuan” yang dipakai Uniqlo juga bisa diadaptasi
Mailchimp
Mailchimp merupakan platform digital marketing. Melalui Mailchimp, Anda bisa membuat berbagai elemen marketing online. Misalnya, visual konten media sosial, landing page, email, postcard, dan sebagainya.
Namun, Mailchimp tak sekedar platform untuk membuat konten digital marketing. Di dalamnya, Anda bisa melihat apakah konten yang dibuat direspons dengan baik dengan analytics. Dengan begitu, Anda bisa menjalankan strategi marketing secara efektif dan optimal.
Akan tetapi, tetap saja Mailchimp merupakan sebuah platform “desain”. Dan kesan itulah yang tak bisa dilepaskan dari landing page-nya.
Landing page Mailchimp terdiri dari latar warna kuning yang khas, headline dengan font besar, sedikit sub-headline, serta visual yang apik dan mudah diingat. Estetis sekali, bukan?
Tips membuat landing page ala Mailchimp:
- Gunakan kombinasi warna yang masih sesuai dengan nuansa logo. Hal ini bisa menampilkan kesan simpel dan khas tanpa harus menambahkan logo.
- Headline dengan font ukuran besar bisa mencuri perhatian pengguna dengan cepat. Apalagi jika headline yang dimaksud dalam bentuk kalimat tanya.
- Beri kalimat keterangan tambahan di sub-headline. Ini diperlukan agar calon pelanggan teryakinkan atau tahu benar apa yang bisnis Anda tawarkan.
- Visual yang unik membantu pengunjung untuk tak lekas beranjak dari landing page.
Hubspot
Di dunia digital marketing, Hubspot merupakan perusahaan yang tak bisa dianggap remeh. Ia terkenal sebagai developer dan marketer yang memproduksi berbagai software terkait inbound marketing dan sales.
Namun, di samping menjual produk-produknya, Hubspot juga terkenal dengan berbagai konten dan insight yang bisa diakses gratis. Perusahaan ini menyediakan berbagai artikel, analisis, dan tips yang bisa diterapkan dalam bisnis.
Poin inilah yang mengundang banyak potential user untuk mengakses Hubspot. Tak menyia-nyiakan kesempatan ini, jadilah sebuah landing page untuk coba gratis Hubspot.
Tips membuat landing page ala Hubspot:
- Taruh semua elemen penting di sebelah kiri layar.
- Tulis headline yang singkat, padat, dan membuat user penasaran.
- Jelaskan fitur dan kelebihan bisnis Anda dengan bahasa yang gamblang dan sederhana.
- Ilustrasi dalam bentuk kartun bisa menambah elemen fun dalam landing page Anda.
Baca Juga : Cara Mengetahui Tema Wordpress Orang Lain
Cara Membuat Landing Page
Yak! Anda sudah penuh akan inspirasi. Seharusnya, Anda sudah merasakan semangat menggebu untuk membuat landing page website bisnis Anda.
Tinggal satu pertanyaan yang muncul di benak Anda. Bagaimana caranya?
Sebetulnya mudah saja. Anda tinggal menginstal satu plugin website builder di website berbasis WordPress. Di WordPress Repository sendiri, ada banyak pilihan plugin untuk mengutak-atik tampilan website dengan mudah.
Namun secara spesifik, sebetulnya kami pernah membahas cara membuat landing page. Di artikel blog tersebut, kami menjelaskan dengan detail cara mendesain landing page dengan Beaver Builder.
Tak hanya menjelaskan caranya langkah per langkah. Kami juga menyisipkan beberapa tips untuk Anda. Semua tips yang kami susun akan membantu Anda membuat landing page yang menarik dan efektif mengubah leads menjadi konversi.
Jadi, pastikan Anda mengecek dan membaca artikel yang kami maksud. Setelah membuat landing page, jangan lupa juga untuk melakukan A/B testing.
Sebab, A/B testing tidak hanya menguntungkan Anda, tetapi juga pengunjung website. Dengan A/B testing, Anda akan menemukan versi website yang paling nyaman, mudah dipahami, dan sesuai dengan apa yang dibutuhkan pengunjung.